Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mas AHY Mohon Siap-siap! Bebasnya Anas Urbaningrum Disebut Bakal Gerus Suara Demokrat!

Mas AHY Mohon Siap-siap! Bebasnya Anas Urbaningrum Disebut Bakal Gerus Suara Demokrat! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bebasnya mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada 10 April nanti disebut bakal menggerus suara Demokrat. 

Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan yang mengatakan, sebagai mantan ketua umum Anas memiliki banyak kartu truf. Ia menilai, sewaktu-waktu hal ini bisa digunakan untuk menyerang balik kelompok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selama ini, sosok Anas sendiri lebih banyak dipersepsikan publik sebagai korban politik dari SBY. Dengan kata lain, Anas menjadi semacam korban dari kriminalisasi politik kelompok yang saat itu berkuasa yaitu SBY.

"Manuver politik Anas usai ke luar dari penjara tentu ditunggu dan akan menjadi perhatian banyak pihak, bukan hanya oleh pendukungnya, tapi juga oleh lawan-lawan politiknya," kata Yusak dilansir dari Republika.co.id, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: Batal Digelar di Indonesia, Aktivis Tegaskan Umat Islam Tidak Menolak Gelaran Piala Dunia U-20: Yang Kami Persoalkan Adalah...

Dalam masa transisi politik ke depan, ia menilai, Anas tidak akan tinggal diam. Jika manuver Anas semakin kencang jelang 2024, maka kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Demokrat.

Setidaknya, konsentrasi Partai Demokrat dan kelompok SBY akan terpecah untuk selalu melakukan counter terhadap serangan-serangan politik Anas. Kondisi ini yang akan berpotensi merugikan Partai Demokrat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikut-ikutan Tolak Israel Demi Dapat Simpati PDIP, Rocky Gerung: Dia Nggak Punya Pendirian, Cuma Mau Nebeng!

Secara elektoral, misal, akan membuat mereka menjadi tidak fokus dalam pemenangan pileg dan pilpres. Kemudian, keluarnya Anas dari penjara akan membuat konsolidasi politik kelompoknya menjadi lebih terorganisir.

"Apalagi, para loyalisnya kan memang sudah menyiapkan perahu politik untuk Anas yakni PKN," ujar Yusak. Menurutnya, PKN bisa dikatakan sebagai sebuah kendaraan untuk merehabilitasi hak-hak politik sekaligus mengembalikan masa depan politik Anas. Sebab, masa depan politik Anas diperkirakan masih panjang.

Maka itu, rencana bergabungnya Anas ke PKN dinilai akan membuat partai tersebut bisa lebih terkonsolidasi dalam jangka panjang. Menurut Yusak, sulit bagi PKN  menjadi partai besar tanpa sentuhan politik Anas.

"Jadi, Anas memang dibutuhkan sebagai ikon politik PKN. Figur Anas sangat diperlukan PKN agar mampu bersaing dengan parpol lain di tengah persaingan parpol yang sangat kompetitif," kata Yusak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: