Tunggu 10 April, Demokrat Anti Ketar-ketir Saat Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara: Silakan Buka-bukaan
Eks Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus narapidana korupsi megaproyek Wisma Atlet Hambalang, Anas Urbaningrum, bakal segera menghirup udara bebas pada 10 April mendatang. Terkait hal ini, Demokrat mengaku enggan dihubung-hubungkan lagi.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan jika Anas cuma bagian dari masa lalu yang telah membuat rusak partai. Ia pun menegaskan, kini Demokrat sudah bersih-bersih.
Baca Juga: Anggap Anas Urbaningrum 'Lemak Jahat Masa Lalu', Demokrat: Silakan Buka-bukaan...
"Ini kan bukan bagian dari kami lagi ya, gitu. Kalau dari kami jelas, kami bersyukur bahwa kami punya pelajaran pahit, di masa lalu yang membuat kami jauh lebih kuat dan bagian-bagian kelompok-kelompok yang membuat rusak partai ini di masa lalu itu tidak ada lagi di partai ini. Sudah bersih-bersih," kata Herzaky ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).
Herzaky memastikan pihaknya tak khawatir jika Anas setelah bebas akan buka-bukaan mengancam Demokrat. Justru menurutnya, perbuatan Anas dan teman-temannya telah merusak partai.
"Buka saja. Itu malah kita tunggu. Silakan buka-bukaan. Dia kan masalahnya di KPK. Yang nangkap dia kan KPK bukan Demokrat," tuturnya.
"Yang rugi itu Demokrat lho. Karena perbuatan mereka dan gangnya itu merusak Demokrat di saat sedang tinggi-tingginya elektabilitas tidak mudah untuk recovery," sambungnya.
Beruntung, kata dia, kala itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil memulihkan kondisi partai. Terlebih di era Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dianggap bisa lebih baik lagi.
"Alhamdulillah di era mas AHY kita bisa recovery. Pak SBY bisa menahan penurunannya, tapi di era mas AHY bisa kembali meningkatkan. Bisa konsolidasi, ada konsolidasi, ada kaderisasi. Hasil apa? Demokrat ini generasi baru," tuturnya.
Baca Juga: Gegap Gempitanya Sudah Terasa, Kebebasan Anas Urbaningrum Bakal Disambut Ratusan Aktivis
Untuk itu, ia mengaku bingung jika masih ada pihak yang mengkait-kaitkan Anas dengan Demokrat.
"Jadi kalau misalnya ada yang mengait-kaitkan dengan kami bingung juga sebenernya gitu mungkin nggak ada yang membahas dia kali ya. Kalau misalnya tidak dikaitkan dengan kami, beliau di PKN silakan saja berjuang masing-masing kami nggak pernah memang masyarakat menilai PKN bagus silakan ya kami sih Demokrat merasa tidak ada hubungannya sama sekali," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement