Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bernard Arnault: Taipan Barang Mewah yang Jadi Orang Terkaya di Dunia, Kakek 74 Tahun di Balik Brand Christian Dior

Bernard Arnault: Taipan Barang Mewah yang Jadi Orang Terkaya di Dunia, Kakek 74 Tahun di Balik Brand Christian Dior Kredit Foto: Twitter/Robert Frank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada nama baru di bagian teratas daftar Miliarder Dunia Forbes tahun 2023 yaitu taipan barang mewah Bernard Arnault dari Prancis. Arnault telah berhasil mencapai puncak di belakang kesuksesan LVMH, mulai dari pendapatan, laba, dan saham semuanya naik ke rekor tertinggi.

Alhasil, itu membantu menambahkan USD53 miliar (Rp790 triliun) ke kekayaan Arnault selama 12 bulan terakhir. Ini menjadi keuntungan terbesar dari miliarder mana pun di tahun ini. Insinyur berusia 74 tahun itu masuk daftar tahun 2023 dengan kekayaan USD211 miliar (Rp3.147 triliun), melampaui Elon Musk No. 1 tahun lalu dengan selisih USD31 miliar (Rp462 triliun), menurut perhitungan Forbes.

Baca Juga: Orang Terkaya Dunia Bernard Arnault Diprediksi Bakal Terus Bekerja Hingga Akhir Hayat, Segini 'Jatah' ke Anak-Anaknya!

Dalam tiga dekade sejak Arnault menguasai LVMH, dia mengubahnya menjadi perusahaan barang mewah terbesar di dunia, dengan lebih dari 70 merek dan pelanggan setia di seluruh dunia. Didukung oleh akuisisi yang mahal, pendapatan telah tumbuh dari USD4 miliar pada tahun 1989 menjadi USD86 miliar tahun lalu. Saham LVMH melonjak 35% selama setahun terakhir.

Nama Arnault adalah sosok di balik kesuksesan merek-merek yang dimiliki LVMH: Louis Vuitton, Christian Dior, Tiffany, Sephora, Givenchy, Marc Jacobs, dan banyak lagi.

Melansir Forbes di Jakarta, Rabu (5/4/23) orang Prancis ini pertama kali muncul di daftar miliarder Forbes pada tahun 1997, ketika kekayaannya mencapai USD3,1 miliar.

Dia dengan cepat naik peringkat masuk ke dalam 20 orang terkaya pada tahun 2005 dengan kekayaan senilai USD17 miliar dan kemudian menjadi orang terkaya keempat di dunia pada tahun 2011 dengan nilai USD41 miliar.

Kekayaannya meningkat pesat pada tahun 2018, naik menjadi USD71 miliar dari tahun sebelumnya USD41,5 miliar, meskipun masih menduduki peringkat No. 4. Selama tiga tahun terakhir, dia menjadi orang terkaya ketiga hingga tahun lalu mengikuti pendiri Musk dan Amazon Jeff Bezos.

Arnault jelas menguasai formula bagaimana membuat barang-barang mewah klasik mempertahankan daya tariknya.

“Mengapa merek seperti Louis Vuitton dan Dior begitu sukses? Mereka memiliki dua aspek ini, yang mungkin kontradiktif: Mereka tidak lekang oleh waktu, [dan] mereka berada pada tingkat modernitas tertinggi,” kata Arnault kepada Forbes pada tahun 2019.

Maison Louis Vuitton, yang menjual tas seharga USD2.000 (Rp29,8 juta) serta jam tangan, perhiasan, dan pakaian ini menarik pendapatan sebesar USD21,7 miliar (Rp323 triliun) tahun lalu.

Langkahnya untuk menambah desainer dan merek baru telah memberikan keunggulan bagi LVMH. Lini kosmetik Fenty Beauty diluncurkan dalam kemitraan dengan bintang pop Rihanna pada 2017, melonjak menjadi pendapatan USD550 juta pada 2019, dan menggandakan pendapatan tahun lalu (hingga jumlah yang dirahasiakan), kata perusahaan.

Lebih kaya dari sebelumnya, Arnault sekarang merencanakan suksesi. Pada bulan Juli, dia mengusulkan reorganisasi perusahaan induknya, Agache yang memegang sebagian besar saham LVMH miliknya untuk memberikan saham yang sama kepada kelima anaknya, yang semuanya memegang posisi eksekutif di perusahaan tersebut.

Pada bulan Januari, dia menunjuk putrinya, Delphine (47) untuk mengepalai Dior, merek terbesar kedua di perusahaan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: