Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biasanya Kritik Keras, Sekarang Fahri Hamzah Beri Pujian ke Presiden Jokowi, Ternyata Karena Ini…

Biasanya Kritik Keras, Sekarang Fahri Hamzah Beri Pujian ke Presiden Jokowi, Ternyata Karena Ini… Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah memuji langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam melakukan upaya rekonsiliasi dan konsolidasi elite saat ini dengan menggagas Koalisi Besar.

Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mencegah adanya persaingan jelang Pilpres 2024 yang bisa mengganggu kinerja kabinet pemerintahan.

Fahri awalnya meminta agar disaat usia pemerintahan Presiden Jokowi yang tinggal 7 bulan lagi, tidak ada persaingan di dalam kabinet yang bisa merusak fokus dan konsentrasi kerja dari pemerintah, gara-gara sibuk memikirkan pencalonan di Pilpres 2024.

"Hari ini Taiwan mau diserang oleh China dan Laut China Selatan itu ada perbatasan kita, itu terancam. Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi meminta adanya koalisi besar itu, sebagai konsolidasi terhadap kabinet menurut saya harus dihormati dan harus dipuji, karena kekuasaan kabinetnya masih berlangsung," kata Fahri kepada wartawan, dikutip Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Mahfud MD Didesak Bongkar Habis Heboh Transaksi Mencurigakan, Begini Tanggapan Fahri Hamzah

Ia menyampaikan, harusnya para menteri yang berada di kabinet, tidak boleh punya calon sendiri-sendiri, karena nanti yang bekerja untuk pemerintah tidak ada, sementara mereka masih bagian dari pemerintah.

"Kalau oposisi mau menyerang, silakan saja. Tetapi inisiatif Pak Jokowi mengkosolidasi sisa kekuasaan sampai berakhir, itu top dan harus dipuji. Nanti, efeknya hanya satu kandidat, misalkan Prabowo terserah, yang penting konsolidasinya top," tuturnya.

Fahri menambahkan, para menteri yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB) seperti Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Prabowo Subianto jika memiliki calon sendiri seperti Partai Nasdem, tentu tidak akan lagi yang bekerja untuk pemerintahan Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: