Anies Sering Diserang dengan Isu Khilafah, Musni Umar Sebut Fitnah Keji: HTI Orang-orang Baik, Bukan Komunis
Safari politik bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan kerap kali dihebohkan dengan adanya penolakan di daerah-daerah. Terkait hal ini, Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar, buka-bukaan.
Ia menyebut, di balik penolakan itu, ada organisasi masyarakat (ormas) kecil yang dibiayai oleh pihak tertentu untuk melakukan aksi kepada Anies.
"Ada ormas kecil yang diduga dibiayai, selalu pasang spanduk penolakan setiap mas Anies ke suatu daerah," ujar Musni Umar dalam keterangannya (9/4/2023).
Namun dikatakan Musni Umar, fakta sosiologisnya, Anies disambut bak lautan manusia setiap melakukan kunjungan. Hal itu saking ramainya yang memberikan sambutan.
"Safari Ramadan mas Anies di berbagai daerah di Jatim dan Jateng tidak dipublikasikan, para kiai menyambut baik," lanjutnya.
Olehnya, kata mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu, jika ada yang mengatakan Anies ditolak kedatangannya, maka itu merupakan fitnah.
"Jadi fitnah yg sangat keji jika mas Anies dikatakan ditolak oleh masyarakat Rembang," ucapnya.
Musni Umar mengatakan, spanduk penolakan bukan merupakan fakta sosiologis bahwa Anies ditolak masyarakat.
"Spanduk penolakan merupakan rekayasa politik dari Jakarta dengan isu khilafah, FPI, HTI, radikal, politik identitas dll untuk memojokkan Anies dan memecah belah," sebutnya.
Menurut Musni Umar, FPI merupakan orang-orang baik. Mereka bukan para koruptor dan komunis. Musni Umar mengaku, FPI selalu menolong masyarakat yang mengalami bencana.
"HTI orang-orang baik, bukan komunis dan bukan koruptor. HTI tdk percaya demokrasi. Kedua ormas sudah dibubarkan oleh rezim, mengapa dikaitkan dengan Anies," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement