Demokrat Sarankan Anas Urbaningrum Minta Maaf ke SBY Usai Bebas, Ketum PKN Bongkar Fakta Sebaliknya: SBY Minta Maaf ke AU!
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menyarankan kepada terpidana korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, untuk meminta maaf kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diketahui, Anas akan bebas bersyarat dari penjara pada hari ini, Selasa (11/4/2023) setelah delapan tahun menjalani masa tahanan. Sebelum ditahan, ia adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang kemudian digantikan oleh SBY melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
"Di bulan baik ini saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas pada AU (Anas Urbaningrum). Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik," ujar Andi lewat pesan singkat, Senin (10/4/2023).
Menurutnya, semua orang memiliki masa lalu yang kelam, tetapi hal tersebut dapat diperbaiki di kemudian hari. Harapannya, lingkungan politik Anas setelah bebas adalah tempat untuk membersihkan hati, pikiran, dan tindakan.
"Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan seluruh kader demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul," ujar Andi.
Mantan Ketua DPP Partai Demokrat yang kini Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika mengatakan bahwa Anas Urbaningrum tak memiliki dendam ketika bebas nanti. Berbeda dengan Andi Arief, Gede Pasek justru menyarankan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta maaf kepada Anas.
"Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadhan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam. Maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU (Anas Urbaningrum)," ujar Gede Pasek lewat pesan singkat, Senin.
Menurut Gede Pasek, SBY dapat menyampaikan permintaan maafnya terhadap pidatonya dari Jeddah yang memaksakan kasus Anas bisa disegerakan. Pidato tersebut menyebabkan adanya surat perintah penyidikan (sprindik) bocor ke Istana oleh oknum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mentersangkakan Anas, padahal gelar perkara belum dilakukan.
"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," ujar Gede Pasek.
"Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus E-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif," sambungnya.
Menurutnya, seharusnya masih banyak lagi permintaan maaf SBY ke Anas. Partai Demokrat dan SBY seharusnya gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. "Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya," ujar Gede Pasek.
Diketahui, Partai Demokrat pernah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013 di Bali. Saat itu, Anas sudah mundur dari jabatan ketua umum sehari setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.
Baca Juga: Bakal Ada Reuni? Siapkan Kejutan, Anas Urbaningrum Sebut Punya Agenda Khusus dengan SBY
Majelis Tinggi Partai Demokrat saat itu diminta untuk segera menggelar KLB untuk memilih ketua umum Partai Demokrat pengganti Anas. Saat itu, ada beberapa calon yang dianggap tepat untuk menggantikan Anas, di antaranya Marzuki Alie, Hadi Utomo, Edhie Baskoro Yudhoyono, Jero Wacik, dan Syariefuddin Hasan.
Akhirnya, SBY kembali terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat menggantikan Anas. Namun SBY saat itu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, sehingga ia tidak menjalankan roda organisasi partai.
Anas akan bebas bersyarat pada Selasa (11/4/2023) dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung sekitar pukul 14.00 WIB. Jelang bebas, kondisi kesehatan mantan ketua Partai Demokrat itu disebut dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah mas Anas sehat, jadi sehari menjelang mas Anas merdeka kondisinya sehat," ujar adik Anas Urbaningrum Anna Lutfie seusai menjenguk Anas di Lapas Sukamiskin, Senin (10/4/2023).
Ia mengaku berbincang ringan dengan kakaknya tentang makanan di Blitar yang akan dimakan setelah bebas. "Makanan pertama setelah merdeka, Insya Allah kalau di Blitar memang ada makanan khas ya namanya," katanya.
Sejumlah persiapan administratif, ia mengatakan telah dilakukan. Selain itu, kakaknya tersebut akan menyampaikan pidato di hadapan ribuan simpatisannya yang akan menyambut.
Baca Juga: Anas Sih Gak Dendam, tapi Gede Pasek Minta SBY Sampaikan Permintaan Maaf
"Besok (hari ini) itu dijadwalkan pukul 14.00 WIB mas Anas sudah ada di lapangan ini (depan gerbang lapas). Jadi ada beberapa agenda di sini, yang utama tentu ada pidato dari mas Anas di hadapan para saudara, sahabat, teman-teman aktivis," katanya.
Mereka, Lutfie mengatakan akan ikut menyambut dan menjemput Anas kurang lebih 2 ribu orang. Setelah itu, Anas bersama rombongan akan bergerak ke rumah makan di Cinunuk untuk buka bersama dan tarawih.
"Kemudian di situ ada diskusi-diskusi sampai pukul 21.00 WIB malam lalu bergerak menuju Blitar. Karena mas Anas ingin bisa langsung sungkem minta doa ibu yang ada di Blitar," katanya.
Ia mengatakan sejumlah tokoh politik akan menghadiri diskusi termasuk lintas organisasi. Ke depan, Anas akan lebih banyak berkegiatan di Jakarta sebab masih terdapat tiga bulan wajib lapor ke balai pemasyarakatan (bapas).
"Berkegiatan Insya Allah banyak di Jakarta ya, karena masih ada tiga bulan untuk wajib lapor," katanya.
Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum Rahmad mengatakan persiapan penyambutan kebebasan Anas di Lapas Sukamiskin Bandung sudah 100 persen. Ia mengatakan, Anas akan keluar dari lapas pukul 14.00 WIB.
"Insya Allah untuk persiapan besok sudah 100 persen, jadi Mas Anas besok dijadwalkan akan bebas dari Lapas Sukamiskin pukul 14.00 WIB siang dan acara pelepasan di dalam lapas terus keluar," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).
Massa yang akan datang menyambut Anas, ia mengatakan akan dibagi. Mereka yang datang dari arah timur Bandung diarahkan ke Rumah Makan Ponyo termasuk yang datang dari arah Barat Bandung.
"Kita arahkan ke sana di rumah makan Ponyo lebih luas. Lagi pula di Sukamiskin mas anas hanya akan memberikan pidato ditutup doa selanjutnya ke rumah makan Ponyo," katanya.
Di sana, ia mengatakan selain berbuka bersama dilanjutkan tarawih. Terkait dengan isi pidato yang akan disampaikan Anas, Rahmad mengaku hanya Anas yang tahu dan dipastikan terdapat kejutan.
"Terkait isi pidato mas Anas yang tahu yang jelas di pidato akan ada kejutan," katanya.
Baca Juga: Ada yang Heran Anas Jelas-Jelas Koruptor Kok Dielu-elukan Bak Pahlawan, 'Kasihan Pak SBY'
Saat ditanya lebih lanjut terkait isi pidato apakah akan membahas Partai Demokrat, ia meminta untuk menunggu besok. Namun, Rahmad memastikan Anas tidak memiliki urusan dengan Partai Demokrat atau AHY hanya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau mas Anas tidak punya urusan dengan Demokrat, dengan AHY. Mas Anas punya urusan dengan pak SBY. Kita lihat besok (pidatonya), ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement