Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Periode Maret 2023: Impor Minyak Sawit India Melonjak dengan Diskon

Periode Maret 2023: Impor Minyak Sawit India Melonjak dengan Diskon Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Impor minyak sawit India bulan Maret melonjak 28% dari level terendah dalam 8 bulan terakhir lantaran adanya diskon minyak nabati yang mendorong penyuling untuk membatasi pembelian minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari. 

Melansir Reuters, Kepala Eksekutif dari broker minyak nabati Sunvin Group, Sandeep Bajoria, mengatakan impor minyak sawit India naik dari 586.007 ton pada Februari menjadi 750.000 ton pada Maret.

Baca Juga: Mengenal Perkembangan Industri Minyak Sawit Indonesia

Kenaikan tersebut disebabkan karena minyak sawit diperdagangkan dengan diskon lebih dari USD150 (RM659,54) pada bulan sebelumnya dan paruh pertama Maret, yang mendorong penyulingan untuk meningkatkan pembelian. 

Sementara itu, impor kedelai di bulan Maret turun 27% menjadi 259.000 ton, sedangkan impor minyak bunga matahari turun 4% menjadi 150.000 ton, terendah dalam 5 bulan.

Produksi kedelai di Argentina, pengekspor minyak kedelai terbesar di dunia, dapat turun menjadi 25 juta ton pada siklus panen 2022-2023, turun dari perkiraan awal sebesar 48 juta ton karena kekeringan yang membatasi hasil panen.

India membeli minyak sawit terutama dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tidak hanya itu, India juga mengimpor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.

Baca Juga: Dimanfaatkan Sampai Titik Terkecil, Indonesia Ekspor Minyak Sawit Hingga Inti Bungkil

Impor minyak sawit pada bulan April dan Mei kemungkinan akan turun dikarenakan diskon minyak untuk pesaing telah turun di bawah level USD70 per ton dari USD500 pada pertengahan Desember. 

"Pengilang beralih ke minyak biji bunga matahari. Kami bisa melihat jumlah pendaratan minyak biji bunga matahari yang bagus di bulan April dan Mei," kata Mitra Pengelola di GGN Research Rajesh Patel, dilansir dari laman Reuters.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: