E Kurniawan Jelaskan 3 Elemen Penting dalam Digital Collaborative Mindset, Ini Detailnya!
Kami mewawancarai E. Kurniawan, VP Marketing Management Telkom Indonesia mengenai insight juga pandangannya mengenai collaborative marketing, dan bergeliatnya bisnis IndiHome selama 2-3 tahun terakhir. Kami coba mengulik bagaimana konsep dan pandangan Kurniawan mengenai digital collaborative marketing yang menurutnya saat ini perusahaan maupun brand bergerak ke arah sana dan bagaimana IndiHome mengimplementasikan konsep tersebut dalam menjalankan campaign-campaign marketing-nya.
(E. Kurniawan, VP Marketing Management Telkom Indonesia)
DIGITAL COLLABORATIVE MINDSET
Menurut Kurniawan, Revolusi digital menuntut setiap marketer mengubah perspektifnya, tak lagi melihat pasar terbatas di dalam industri. Tapi melihatnya sebagai sebuah ekosistem yang melintas industri.
Baca Juga: Digital Marketing yang Konsisten Jadi Upaya Menggenjot UMKM
"Gojek melihat pasarnya sebagai ekosistem. Itu sebabnya ia bisa melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai bidang melintas industri. Awalnya ojek online, tapi kemudian merambah ke payment, logistik, entertainment, hingga ecommerce melalui merger dengan Tokopedia," jelas Kurniawan.
PwC menyebut tahun 2020-2030 sebagai era "ecosystem economy". Tak heran jika penciptaan, pengembangan, dan penguasaan ekosistem menjadi faktor kunci kemenangan bersaing. Saat ini 7 dari 10 perusahaan terbesar di dunia (dari sisi valuasi pasar) adalah perusahaan yang beroperasi dengan model bisnis ekosistem (ecosystem company) mulai dari Apple, Microsoft, Google, Amazon, dan lain-lain.
Di era ecosystem economy, kolaborasi digital adalah cara terhebat dan tercepat untuk menciptakan, mengembangkan, dan menguasai ekosistem. "In the era of ecosystem economy, digital collaboration is the fastest and most impactful winning strategy," terangnya.
Menurut Kurniawan, ada 3 elemen penting dalam Digital Collaborative Mindset, yaitu sebagai berikut.
Synergize Digital Capability. Melalui kolaborasi digital, brand bisa menyinergikan kapabilitas digital yang dimiliki masing-masing mitra yang berkolaborasi sehingga menghasilkan kekuatan gabungan yang jauh lebih besar. Dengan menyatukan kapabilitas dan kemudian menyinergikannya sehingga tercipta kapabilitas gabungan yang lebih powerful dibandingkan jika dijalankan secara sendiri-sendiri. "Dua brand yang berkolaborasi memiliki kapabilitas unik masing-masing, lalu kekuatan unik itu dipadukan, saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga secara bersama-sama keduanya bisa menciptakan value terbaik. Contohnya adalah kolaborasi IndiHome dan Netflix," terang Kurniawan.
Broaden Digital Ecosystem. Kolaborasi dilakukan untuk memperluas ekosistem dan pasar. Ketika dua merek berkolaborasi maka masing-masing ekosistemnya disatukan sehingga kolam pasarnya membesar. Setiap merek tentu memiliki ekosistem dan pasarnya masing-masing. Ketika dua digital brand berkolaborasi, maka masing-masing brand tersebut memiliki akses kepada ekosistem brand yang menjadi mitra kolaborasi. Kolaborasi akan me-leverage kekuatan masing-masing ekosistem dan pada gilirannya akan memperluas jangkauan pasar keduanya. Contohnya adalah proses merger atau bergabungnya Gojek dan Tokopedia yang saling mengamplifikasi ekosistemnya.
Leverage Digital Brand. Melalui kolaborasi digital, dua atau lebih brand yang berkolaborasi juga akan mampu mendongkrak brand equity. dengan baik secara awareness, image, maupun perceived quality. "Contoh yang bisa kita lihat adalah kerjas ama Disney dan Hotstar, Disney merupakan perusahaan konglomerasi dan mendongkrak perusahaan Hotsar asal India untuk distribusi konten di kawasan Asia. Produknya Disney+Hotstar hadir di Indonesia," terangnya lagi.
Menurut Kurniawan, 3 elemen dalam model tersebut akan mensinergikan kapabilitas digital yang dimiliki; memperluas cakupan ekosistem digital; dan memperkuat digital brand equity melalui kolaborasi dan aliansi.
HASIL BERKOLABORASIi: TELKOM MENDAPATKAN REKOGNISI INTERNASIONAL
Maret 2023, Telkom Indonesia baru saja mendapatkan pengakuan internasional berupa Gold Winner dalam kategori Best Customer Feedback untuk IndiHome CX Action Close the Loop Program dalam Stevie Award 2023. IndiHome juga memperoleh banyak penghargaan dari media, institusi, atau lembaga survei dari tahun ke tahun untuk bidang Marketing, Brand, Inovasi, customer assurance/experience, dan lain-lain.
Penghargaan-penghargaan tersebut bukan tanpa sebab, IndiHome banyak melakukan inovasi, transformasi, dan perubahan strategi bisnis di 3 tahun terakhir.
INDIHOME BERGELIAT DI BISNIS, STRATEGI MARKETING, DAN BRAND
IndiHome telah berhasil melakukan penetrasi hingga melingkupi 501 Kota dan Kabupaten atau sekitar 97,5% Kota/Kabupaten di Indonesia. Hal tersebut IndiHome lakukan untuk mencapai kedaulatan teknologi dan literasi digital. Kedaulatan tersebut dilakukan dengan menghadirkan layanan fixed dan seluler secara masif di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Dampaknya, seluruh lapisan masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama terhadap akses informasi serta menjadi lokomotif digitalisasi bangsa guna menggerakkan perekonomian digital Indonesia. Bukan hanya itu, dampak secara bisnis juga sangat signifikan. Di akhir 2022, pelanggan IndiHome telah mencapai 9.2 Juta pelanggan, yang berdampak pada performansi bisnis perusahaan.
Di bidang strategi marketing, IndiHome telah berhasil mencapai banyak pencapaian yang signifikan. IndiHome berhasil meraih pertumbuhan pendapatan dan jumlah pelanggan yang signifikan. Peningkatan pangsa pasar di berbagai segmen pasar (80%), serta pengembangan berbagai produk dan layanan inovatif, seperti layanan internet cepat, dan layanan televisi berlangganan. Di tahun 2022, IndiHome berhasil mendapatkan penghargaan dan rekognisi hingga 37 Awards dan penghargaan dari berbagai media, institusi, baik nasional maupun internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement