Aman Gunakan Teknologi, Begini Cara Lindungi Anak dari Efek Negatif Digitalisasi
Kredit Foto: Unsplash/ Stillness InMotion
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dengan tema "Perlindungan Anak di Dunia Online" pada Senin (10/4/2023).
Teknologi tak dapat dihindari, namun penggunaannya juga harus diperhatikan. Terlebih teknologi telah mengubah cara berinteraksi, berkomunikasi dan berbagi informasi, hal ini membawa perubahan budaya yang digunakan dalam sehari-hari.
Baca Juga: Kemenkominfo bersama Siberkreasi Gelar Literasi Digital untuk Siswa di Bogor
"Pola asuh juga semakin kompleks, karena banyak terjadi penyalahgunaan yang berdampak negatif pada anak," ungkap Dosen Fikom Universitas Pancasila dan Anggota Japelidi, Diana Anggraeni, nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen masyarakat di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (10/4/2023).
Ia mengatakan berdasarkan data dari UNICEF, terdapat 30 juta anak dan remaja di Indonesia yang menggunakan internet. Sementara sebanyak 73 persen anak-anak mengalami pengalaman tidak menyenangkan dalam bermedia sosial.
Untuk itu memang diperlukan panduan budaya bermedia digital agar segala aktivitas di dalamnya memiliki arahan benar. Sebab tantangan dalam bermedia digitak saat ini kiat kuat, dengan mengaburnya wawasan kebangsaan, ancaman menghilangnya budaya Indonesia lantaran media digital justru jadi panggung untuk masuknya budaya asing seperti K-Pop.
Belum lagi menipisnya kesopanan dan kesantunan saat berinteraksi di ruang digital, menghilangnya batas-batas privasi karena kebebasan berekspresi yang kebablasan, serta pelanggaran hak cipta dan intelektual dengan banyaknya terjadi plagiarisme. Adapun jawaban dari segala tantangan bermedia digital, dikatakan Dian bagi pengguna internet adalah dengan menerapkan kembali nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam interaksi kepada sesama pengguna.
Baca Juga: Gak Kalah Indah sama Bali, Sejumlah Tempat Masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Era Jokowi
Sebagai karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai luhur, semua terjabarkan dalam tiap sila di Pancasila. Pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan cinta kasih kepada sesama, mengutamakan kepentingan Indonesia, juga ada nilai toleransi, gotong-royong dengan semangat kolaborasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement