Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Tingkatkan Elektabilitas PKN, Anas Urbaningrum Diprediksi Akan Mainkan Kartu 'Politik Teraniaya' Khas SBY

Demi Tingkatkan Elektabilitas PKN, Anas Urbaningrum Diprediksi Akan Mainkan Kartu 'Politik Teraniaya' Khas SBY Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bebasnya Anas Urbaningrum setelah mendekam di penjara selama kurang lebih delapan tahun membuat banyak pihak menebak-nebah arah kemudi politiknya. Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus memprediksi bahwa mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu bisa memainkan gaya "politik teraniaya" dalam beberapa waktu ke depan.

Fernando menyebut, kubu Anas bisa memainkan narasi politik teraniaya atau seolah jadi korban demi meraih simpati publik. "Upaya yang dibangun Anas dan para loyalis bahwa dia merupakan dikorbankan karena bertentangan dengan keinginan SBY mengenai posisi Ketum Partai Demokrat," kata Fernando kepada Republika belum lama ini.

Fernando meramalkan strategi politik teraniaya masih bisa digunakan untuk Pemilu 2024. Cara ini, menurutnya, bisa mendongkrak elektabilitas Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang lekat dengan Anas. 

Baca Juga: Bebas Langsung Misuh-misuh, Anas Urbaningrum Macam Cari Musuh: Coba Hadapilah Penyidik KPK

PKN sendiri sudah terbentuk dan bisa mengikuti pemilu pada tahun depan. Walaupun Anas terganjal hukuman pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama lima tahun terhitung sejak selesai menjalani pidana pokok, setidaknya Anas tetap bisa menjadi pengurus atau simpatisan PKN. 

"Diharapkan cara ini akan memberikan kesan positif terhadap Anas karena sebagai pihak yang teraniaya," ujar Fernando. 

Fernando juga meyakini Anas Urbaningrum tetap memiliki loyalis dari berbagai daerah yang akan memberikan nilai tersendiri. Hal ini menurutnya patut dimanfaatkan oleh Anas demi elektabilitas PKN yang baru seumur jagung. 

Baca Juga: Angelina Sondakh Sambut Kebebasan Anas Urbaningrum, Langsung Berbagi Pengalaman Sebagai Mantan Napi

"Partai politik seperti PKN yang dikomandoi oleh Pasek tentu sangat berharap Anas memberikan dampak untuk kepentingan perolehan suara dan juga calon presiden (yang diusung PKN) yang akan memperbesar peluang kemenangan," ucap Fernando. 

Diketahui, strategi politik teraniaya pernah digunakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY menggunakan cara itu ketika menjadi Menteri di kabinet pimpinan Presiden Megawati. Kubu SBY "membangun" narasi keinginannya menjadi presiden nampak terhambat oleh Megawati. Narasi yang beredar itu membuat SBY sebagai sosok yang perlu "dikasihani" karena teraniaya oleh "bosnya" sendiri.

 Baca Juga: Sah Bebas, Anas Urbaningrum Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Pihak yang Berhasil Jebloskan Dia ke Penjara

Cara itu akhirnya sukses menaikkan elektabilitas SBY hingga duduk di tahta Presiden RI dua kali berturut-turut. Padahal, SBY maju sebagai presiden dari Partai Demokrat yang baru dibentuk saat itu.  Diduga taktik semacam itu menuai reaksi positif karena mayoritas masyarskat merasa hidupnya teraniaya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: