Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai dari Minta Maaf Sampai Tak Ada Keinginan Balas Dendam, Ini Poin Penting Pidato Anas Urbaningrum

Mulai dari Minta Maaf Sampai Tak Ada Keinginan Balas Dendam, Ini Poin Penting Pidato Anas Urbaningrum Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di hadapan ratusan simpatisannya, Anas Urbaningrum menyampaikan pidato yang mengawali perjalanannya sebagai manusia bebas. Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu telah selesai menjalani masa tahanan selama delapan tahun pada Selasa, 11 April 2023 lalu. Ia keluar dari penjara sekitar pukul 13.35 WIB.

Bangga dan Bahagia Disambut Kolega Dan Simpatisan

Mengawali pidatonya, Anas Urbaningrum mengaku sangat bahagia dan bangga disambut banyak orang. Ia juga menyampaikan banyak terima kasih. Selain simpatisan, kolega politiknya juga turut menyambut, di antaranya Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat, Saan Mustopa; kader PDIP, Rifqi Karsayuda; Ketua PKN, Gede Pasek Suardika' dan lainnya.

"Terima kasih kepada sahabat-sahabat yang hadir. Ada Saan Mustopa, Rifqi Karsayuda, adek-adek PB HMI, Gede Pasek Suardika, dan banyak lagi yang lainnya," ujar Anas Urbaningrum.

Baca Juga: Sindir Keras Pihak yang Mengelukan Nama Anas Urbaningrum, Naniek S. Dayak: Dia Itu Napi Koruptor!

Tak Ingin Balas Dendam

Dalam pidatonya, Anas Urbaningrum menyebut tak ingin mendatangkan permusuhan dan balas dendam. Ia mengatakan, kebebasannya bukanlah sebagai awal mula permusuhan atau pertentangan dengan orang-orang yang menganggapnya sebagai musuh politik.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar, merdeka, bebas ini mendatangkan permusuhan, pertentangan, tidak," ucap Anas dalam pidatonya.

Baca Juga: Buka Suara Soal Skenario Besar, Anas Urbaningrum Dikritik Gus Umar: Stop Cari Musuh!

Kamus Perjuangan Keadilan

Anas Urbaningrum juga mengatakan, tidak ada kamus pertentangan dalam benaknya. Ia hanya terus berusaha menjunjung tinggi asas perjuangan keadilan untuk Indonesia lebih baik lagi ke depannya.

"Tidak ada kamus pertentangan permusuhan, tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan," kata dia.

Namun, ucap Anas, kalau saja ada orang yang merasa termusuhi, itu adalah konsekuensi dari asas keadilan yang diusung Anas.

Baca Juga: Masih Enggan Bicara Politik, Anas Urbaningrum: Nanti Setelah Idulfitri Baru Urus Perkara Nondomestik

Sebut Skenario Masuk Penjara Gagal

Dalam pidatonya, Anas juga menyinggung-nyinggung soal skenario masuk penjara. Lagi-lagi ia mengawalinya dengan meminta maaf.

Anas memohon maaf kalau saja ada orang yang sengaja menyusun skenario besar dengan cara menjebloskannya dirinya ke penjara agar karier politiknya hancur. Kenyataannya, kata dia, skenario tersebut terbukti gagal.

"Jadi sungguh saya mohon maaf, kalau ada yang menyusun skenario besar dengan saya dimasukkan dalam waktu lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas sudah selesai," ujar Anas.

Baca Juga: Partai Demokrat Dituding 'Korbankan' Anas Urbaningrum, Herzaky Mahendra Putra: Salah Sasaran, Kan yang Memproses KPK

Penjara Tak Membuat Anas Patah Semangat

Dalam pidatonya, Anas juga menyatakan, jeruji besi penjara tak lantas membuat dirinya patah semangat. Justru, penjara membuatnya semakin kuat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: