Enggak Cuma Penipuan, Masyarakat Harus Mulai Waspada Jenis Kejahatan Baru di Ruang Digital
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Mengenal Phising dan Doxing, Kejahatan Baru di Ruang Digital" pada Rabu (12/4/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain direktur Energi Mengikuti Imajinasi, Hayuning Sumbadra; Anggota Japelidi dan dosen ULM, Sri Astuty; serta Dosen UNTAG Surabaya, Bambang Kusbandrijo.
We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 yang mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Tak sekadar menjadi pemakai, pengguna media digital perlu memiliki kecakapan digital dalam mengakses, mencari, menyaring dan memanfaatkan informasi dari internet.
"Pengguna diharapkan dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial, aplikasi dompet digital, lokapasar dan transaksi digital," ungkap direktur Energi Mengikuti Imajinasi, Hayuning Sumbadra, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan, Rabu (12/4/2023).
Kejahatan di ruang digital semakin marak, seiring peningkatan jumlah pengguna internet tetapi jumlah penipuan digital juga meningkat. Beberapa jenis penipuan tersebut seperti phising yang menjaring korban lewat menyebarkan tautan ke sms, email, maupun WhatsApp.
Selain itu ada doxing sebagai tindakan menyebarkan informasi pribadi orang lain, tanpa izin pihak yang bersangkutan yang biasanya terjadi di media sosial. Untuk mewaspadainya pengguna harus mengerti tentang aspek keamanan digital, seperti tidak membocorkan data pribadi serta memahami tentang jejak digital.
Narasumber berikutnya, Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sri Astuty, menambahkan keamanan digital menjadi salah satu pondasi agar pengguna dikategorikan makin cakap digital. "Ini jadi sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital baik luring dan daring dapat dilakukan secara aman sehingga kita sebagai pengguna nyaman," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement