Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim program kerja industri hulu migas tahun 2023 masif dan agresif.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Hudi D Suryodipuro mengatakan, hal tersebut terlihat dari rencana investasi hulu migas 2023 yang mencapai US$15,5 miliar atau meningkat 26 persen dibandingkan realisasi investasi hulu migas tahun 2022.
"Investasi yang tinggi tersebut membuat industri hulu migas menjadi sangat sibuk, sebagai contoh pada program pengeboran sumur pengembangan tahun 2023 mencapai 991 sumur atau meningkat 30 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sebanyak 760 sumur sehingga membutuhkan rig dalam jumlah yang besar sedangkan ketersediaanya terbatas," ujar Hudi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (14/4/2023).
Baca Juga: Dorong Efisiensi Hulu Migas, SKK Migas Kembangkan E-Catalog Barang atau Jasa
Hudi mengatakan, akvitias pengeboran di dunia juga meningkat sehingga rig yang ada harus bisa diamankan karena jika sudah berpindah ke luar negeri akan lebih susah untuk mendapatkannya.
"Maka untuk mengamankan ketersediaan rig, terobosan melalui kerja sama farm in menjadi salah satu solusinya," ujarnya.
Lanjutnya, ia menegaskan bahwa tidak hanya ketersediaan barang sesuai waktu yang dibutuhkan dalam kerja sama farm in, tetapi juga adalah efisiensi yang dihasilkan sehingga akan berdampak positif dalam upaya mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor hulu migas.
"Serta meningkatkan daya saing hulu migas nasional di kancah global," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement