PDIP Keukeuh Usung Capres dari Internal Partai, Hasto Kristiyanto: Bu Mega Sudah Bersabda
Dalam kongres kelima Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri diketahui telah mengumumkan kepada seluruh kader partai bahwa untuk Pilpres 2024 mendatang, PDIP akan mengusung capres dari kalangan internal partai. Hal ini disampaikan kembali oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Di dalam demokrasi yang sehat ketika PDI Perjuangan melakukan pelembagaan partai seperti adanya sekolah partai, tentu saja kami mendorong kader internal partai. Dan ini sudah menjadi policy, diputuskan di dalam kongres kelima dan dipertegas oleh ibu ketua umum pada saat HUT PDIP ke-50 bahwa partai akan mengusung kader internal partai," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, PDIP sempat disindir oleh Golkar lantaran terlihat ngotot mensyaratkan kadernya harus menjadi capres dalam koalisi. Menanggapi hal itu, Hasto mengaku tak mau ambil pusing. Ia mengatakan, PDIP akan menjadi pendegar yang baik.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Bakal Lawan Politik Identitas di Pilpres 2024, Sindir Anies Baswedan?
"Itu kan hak Golkar untuk berpendapat kami menjadi pendengar yang baik," ujarnya.
Kendati begitu, Hasto menegaskan, koalisi partai-partai baru akan mengerucut setelah Megawati mengumumkan nama capres yang akan diusung PDIP.
"Di dalam sebuah tahapan-tahapan strategis secara empiris nanti setelah ibu ketua umum mengumumkan siapa capres dari PDI Perjuangan. Dari pengalaman mengumumkan Pak Jokowi di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerjasama tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Golkar Gak Mau 'Mematok' Capres yang Diusung, PDIP: Itu Hak Mereka
Wanti-wanti Golkar
Sebelumnya, Partai Golkar terbuka jika PDI Perjuangan bergabung untuk membentuk Koalisi Besar di Pilpres 2024. Namun, PDIP diingatkan jika ingin bergabung harus mengikuti aturan main.
"Prinsipnya kita terbuka, hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," kata Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat beberapa hari lalu.
Ace mengatakan, adanya Koalisi Besar pasti lebih dulu ada partai yang menjadi inisiator. Ia pun mewanti-wanti jika ada partai yang datang belakangan justru malah menguasai.
Baca Juga: PDIP Sudah Bisa Diprediksi, Ini Jagoannya Guna Teruskan Kepemimpinan Jokowi
"Ya makanya yang terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama dan harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisasi," katanya.
"Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," sambungnya.
Untuk itu, ia mengatakan, soal Koalisi Besar tersebut akan dibangun dengan dasar kesepahaman masing-masing. Bukan justru menyodorkan syarat-syarat tertentu.
Baca Juga: PDIP Jabar Ajak Wong Cilik Adu Pintar Pemahaman Al-Quran
"Ya tentu, kan dibangun dalam konteks seperti itu gitu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement