Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Capres dari PDIP dan Peluang Terbentuknya Koalisi, Hasto Sebut Ada di Tangan Megawati

Soal Capres dari PDIP dan Peluang Terbentuknya Koalisi, Hasto Sebut Ada di Tangan Megawati Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP bahwa Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya akan banyak berperan untuk menentukan capres untuk 2024.

Terlebih dengan kerja sama politik atau koalisi yang dilakukan partai berlambang kepala banteng itu. 

"Nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri akan memimpin secara langsung. Tentu saja juga bekerja sama dengan Bapak Jokowi mengingat beliau berasal dari PDI Perjuangan,” kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). 

Hasto mengatakan, bahwa koalisi harus dibangun dengan asas gotong royong sesuai saripati dari Pancasila yang telah menjadi kultur bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

Hal itu, kata dia, secara empiris telah ditunjukkan diawal pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014, di mana pembangunan terhambat karena ada manuver kerja sama parpol yang pragmatis di DPR. 

"Kami ingin kerja sama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan. Misalnya terkait dengan pangan, PDI Perjuangan mendorong kedaulatan. Sehingga akan sulit misalnya, kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan, misalnya," ungkapnya. 

Untuk itu, ia mendorong hal demikian harus didasari dalam membangun kerja sama politik antarparpol. 

Baca Juga: Basis Loyalis Jokowi Ternyata Lebih Pilih Sosok Ini Dibanding Prabowo, Benar-benar ‘Anak Emas’

Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan pengalaman yang ada, pengumuman capres terlebih dahulu dari PDIP baru akan membuat parpol lainnya membicarakan kerja sama. 

"Berdasarkan pengalaman (pemilu) 2014-2019 yang lalu, setelah mengumumkan capres, baru kemudian terjadi peningkatan frekuensi di dalam membangun kerja sama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: