BRIN Kembali Berulah, Ketegasan Rezim Jokowi Ditunggu Elite Muhammadiyah: Kok Main-main Ancam Bunuh?
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod buka-bukaan menyatakan kegeramannya kepada sikap Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.
Dirinya mengatakan sosok tersebut seperti tak bisa menghargai perbedaan terkait dengan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Baca Juga: BRIN Harus Siap Kehilangan Penelitinya, Teriakan Bantai Umat Muhammadiyah Ujungnya Bisa Penjara
Menurutnya, akademisi tersebut sudah bersikap layaknya preman daripada seorang intelektual dalam menyikapi perbedaan. Dia pun meminta aparat penegak hukum untuk bertindak.
"Pak Presiden @jokowi, Prof @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bagaimana dengan ini semua? Kok main-main ancam bunuh? BRIN sebagai lembaga riset harusnya diisi mereka yang menampakkan keintelektualannya, bukan justru seperti preman preman," kata Ma'mun seperti dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Senin (24/4/2023).
Awal mula persoalan di Facebook itu adalah statemen Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.
Eks kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu menilai, Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023. "Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas.
Baca Juga: BRIN Lagi-lagi Berulah, Penelitinya Tantang Duel Umat Muhammadiyah: Banyak Omong, Saya Bunuh Kalian!
Status Thomas mendapat respon dari anak buahnya yang dikenal sebagai pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement