Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Caleg PDIP Bawa Nama Muhammadiyah Umumkan Dukungan ke Ganjar Pranowo Bikin Publik Geram: Jangan Jual Muruah Organisasi!

Caleg PDIP Bawa Nama Muhammadiyah Umumkan Dukungan ke Ganjar Pranowo Bikin Publik Geram: Jangan Jual Muruah Organisasi! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Faozan Amar jadi sorotan. Pasalnya, dia mengatasnamakan aktivis Muhammadiyah dengan sebutan Gerakan Persyarikatan (GP) Berkemajuan untuk meproklamasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.

Padahal, Muhammadiyah secara tegas menyampaikan tak terafiliasi dan melarang kadernya memanfaatkan nama Muhammadiyah dalam dukung mendukung capres tertentu. Kontan saja, kader Muhammadiyah yang masih komitmen dengan persyarikatan menolak keras kelakuan oknum tersebut.

Baca Juga: Jadi Capres PDIP, Ini Deretan Kontroversi Ganjar: Mulai dari Tolak Timnas Israel Sampai Nonton Film Porno!

Setelah ditelusuri, warganet pun berhasil mengungkap siapa sosok Faozan Amar ini. Ternyata, dia adalah kader dan bakal caleg dari PDIP untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah. Warganet di Twitter pun ramai menghujat oknum tersebut. Banyak pula yang mengingatkan bahwa oknum tersebut hanya kader dadakan yang tidak jelas manfaatnya di persyarikatan.

"Faozan Amar ngaku aja sebagai kader PDIP apa susahnya? Emang yang begini begini ini sialan, kalo ditegor, ngelesnya, 'yaa kan kalau terpilih pun nanti yang menikmati manfaatnya Muhammadiyah juga.' Tae lah.," tulis akun @mufl***.

"Siapapun waga Muhammadiyah yg ikut politik fucktris sucktoral, tolong banget plisss… Jangan jual marwah organisasi ini demi kepentingan pribadi!!!," ujar akun @Ponda***.

"Kader partai merah yang disusupkan ke Muhammadiyah.," kritik akun lainnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengingatkan segenap warga Muhammadiyah agar tidak mengatasnamakan dan menggunakan simbol organisasi Muhammadiyah dalam mendukung calon presiden (capres) tertentu.

"Kalau ada di antara warga Muhammadiyah yang mau mendukung salah satu capres dan/atau melakukan penggalangan kekuatan pemilih di tengah-tengah masyarakat, silakan saja. Tapi, jangan membawa-bawa nama dan simbol-simbol Muhammadiyah," kata Anwar, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4/2023).

Menurut dia, hal tersebut dapat membuat Muhammadiyah sebagai organisasi tampak berpihak kepada salah satu pihak, bahkan membuat Muhammadiyah terlihat terlibat dalam politik praktis. Anwar juga menyampaikan sebagai sebuah organisasi Islam dan organisasi dakwah amar makruf nahi munkar, politik bagi Muhammadiyah bukan politik kekuasaan, melainkan politik nilai.

"Artinya, politik bagaimana caranya supaya pihak-pihak yang bersaing dalam pilpres menjunjung tinggi dan berusaha untuk menerapkan nilai luhur Pancasila dan dalam hukum dasar negara, yaitu UUD NRI 1945," ucap dia

Anwar pun menegaskan Muhammadiyah menyambut gembira kemunculan nama-nama capres untuk Pilpres 2024. Muhammadiyah juga mempersilakan dan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk memilih capres yang mereka percayai. Akan tetapi, Muhammadiyah tidak terlibat dalam kegiatan dukung-mendukung capres tertentu.

"Dalam konteks pilpres, sudah jelas Muhammadiyah tidak akan terlibat dengan kegiatan dukung mendukung siapa yang akan dipilih menjadi presiden," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: