Skenario Tiga Calon Presiden, Politikus: Prabowo Subianto Targetkan Menang dengan Median Voters
Menyusul pengumuman Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, publik kemudian menerka arah politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam menghadapi Pilpres 2024.
Usai melakukan pertemuan dengan elite Golkar dan petinggi TNI, banyak pengamat yang yakin Prabowo Subianto telah memberikan sinyal kuat untuk maju sebagai calon presiden (Capres).
Menanggapi hal tersebut, politikus Ichan Loulembah mengatakan bahwa apabila Prabowo Subianto menjadi Capres, maka posisi ideologinya akan berada di tengah-tengah antara nasionalis Islam (Anies Baswedan) dan nasionalis sekuler (Ganjar Pranowo).
Baca Juga: PDIP Setengah Hati Usung Ganjar, Sandiaga Keluar dari Gerindra, Keuntungan bagi Prabowo Subianto?
“Ada tiga perwajahan politik kita: di sebelah kanan ada Pak Anies, di sebelah kiri ada Pak Ganjar, dan di tengah ada Pak Prabowo. Bisa dianggap Pak Prabowo tidak ada ideologinya karena di tengah, tergencet oleh dua kutub besar yang historis, satu oleh nasionalis sekuler dan satu oleh nasionalis Islam. Tapi bisa saja Pak Prabowo menjadi pilihan karena dua-duanya (ideologi) terlalu keras,” kata Ichan Loulembah, dikutip dari kanal Youtube Total Politik pada Minggu (30/4/2023).
Dengan demikian, ia menduga bahwa Prabowo sengaja mengincar pemilih tengah (median voters) sebagai kunci dalam kemenangan Pilpres 2024 nantinya.
Pemilih tengah (median voters) merupakan teori yang menyatakan bahwa seorang politisi akan bergerak lebih ke tengah lagi dengan tujuan untuk merebut suara dari spektrum kiri dan kanan. Dengan demikian, pemilih yang ideologinya tidak terlalu ekstrem cenderung akan memilih calon yang ideologinya di tengah-tengah sebagai jalan aman.
“Bagi pemilih Ganjar yang didukung oleh partai pemerintah, Pak Prabowo kurang pemerintah, kurang mewarisi kekuasaan yang akan berganti. Bagi kelompok pemilih perubahan, Pak Prabowo dianggap kurang (merepresentasikan) perubahan karena dia bagian dari pemerintah. Ini bisa jadi kelemahan sekaligus juga kelebihan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kontestasi tiga calon dalam Pilpres 2024 nantinya akan membuat masyarakat lebih memahami posisi dan ideologi partai pengusung.
“Pemilu itu kan bukan hanya memilih dan mengganti pemerintahan, tetapi juga mendidik secara massal apa politik itu bagi seluruh pemilih,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Advertisement