Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membungkuk dan Cium Tangan Ganjar, Said Iqbal Pro Penindasan Buruh!

Membungkuk dan Cium Tangan Ganjar, Said Iqbal Pro Penindasan Buruh! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menuai kontroversi lantaran membungkuk dan mencium tangan capres PDIP, Ganjar Pranowo. Aksi Said Iqbal tersebut mendapat respons tegas dari pengamat politik, Rocky Gerung. 

Rocky Gerung menyayangkan perlakuan Said Iqbal mencium tangan Ganjar. Pasalnya, Ganjar merupakan capres yang diusung oleh pihak yang pro terhadap UU Cipta Kerja alias Omnibus Law. Sebagaimana diketahui, Omnibus Law dinilai menjadi UU yang menindas kaum buruh. Dengan kata lain, jelas Rocky Gerung, Said Iqbal juga pro terhadap penindasan buruh.

Baca Juga: Ganjar Pamer Ketemu Gus Baha Serasa Ngaji Bareng, Balasannya Menohok: Jadi Hukumnya Nonton Porno Gimana?

"Dan kita tahu kalau misalnya Said Iqbal mencium tangan Ganjar, Ganjar itu adalah pro Omnibus Law, jadi dia pro penindasan buruh kan," pungkas Rocky Gerung dalam YouTube-nya, disimak pada Jumat, 5 Mei 2023. 

Ia menambahkan, Omnibus Law mendapat penolakan dari banyak pihak karena dinilai menjadi UU yang mengekploitasi buruh. Namun anehnya, para pimpinan buruh justru mendukung Ganjar sebagai capres 2024.

"Jadi walaupun apapun elemen di belakang itu tetap Omnibus Law itu menghina buruh, itu dasarnya atau mengeksploitasi buruh," lanjutnya.

Menurutnya, perjuangan buruh kali ini termasuk fatal karena melakukan agenda alternatif dengan partai yang berkuasa atau elemen oligarki.

Baca Juga: Ganjar Hanya Akan Bikin Warga Jateng Murka hingga Dicap Miskin Etika, Berani Mundur dari Jabatan Gubernur?

"Jadi bagian ideologis ini yang mau saya terangkan bahwa di dalam perjuangan partai buruh dimana-mana di seluruh dunia dia mau melakukan agenda alternatif bahkan agenda frontal dengan partai yang berkuasa," bebernya.

"Atau dengan elemen-elemen yang berkuasa yang disebut sebagai oligarki, jadi secara ideologis fatal sebetulnya perjuangan partai buruh," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: