Startup Praktis Raih Pendanaan Rp293 Miliar untuk Bantu Rantai Pasok Brand D2C
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyumbang 60% dari produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. Namun perusahaan di ruang D2C atau direct to consumer masih berjuang untuk bersaing dengan merek (brand) yang lebih besar. Praktis ingin “menaikkan kelas” mereka.
Dikutip dari laman Tech Crunch pada Jumat (5/5/2023), perusahaan rintisan (startup) yang menangani semuanya, mulai dari pembelian bahan mentah hingga pemenuhan pesanan untuk merek-merek dan pemasok D2C, Praktis mengumumkan bahwa meraih pendanaan Seri A sebesar Rp293 miliar atau US$20 juta. Pendanaan ini disokong oleh East Ventures dengan partisipasi dari Triputra Group dan SMDV.
Co-founder dan CEO Praktis, Adrian Gilrandy mengungkapkan bahwa meskipun PDB Indonesia berasal dari UKM, namun pengusaha UKM banyak mengalami kesulitan ketika meningkatkan operasi bisnis mereka. Hal ini termasuk pada menemukan pemasok yang dapat diandalkan, memperoleh harga yang layak dan adil, biaya tenaga kerja dan paparan biaya tetap (fixed cost) yang tinggi.
Baca Juga: Startup Mimin Umumkan Pendanaan Tahap Awal dari Anak Usaha Salim Group
Melalui Praktis, pelanggan dapat mengelola operasi bisnis, termasuk pembelian bahan mentah, produksi, fulfillment atau penyimpanan barang dan logistik.
Gilrandy menjelaskan, Praktis juga menggabungkan pembelian dan pemrosesan untuk skala ekonomi. Hal ini membuat merek-merek D2C leluasa untuk fokus pada bagian lain dalam bisnis mereka, termasuk membangun brand dan pemasaran.
Startup ini berencana untuk naik kelas dengan bertumbuh bersama merek-merek D2C yang dilayaninya. Gilrandy mengatakan, ekosistemnya dapat dengan mudah diterapkan ke vertikal lainnya. Misalnya, dimulai dari industri fashion sebelum berganti ke industri kecantikan.
Praktis mengeklaim pertumbuhan 12x year-on-year (YoY) dari tahun 2020 ke tahun 2021 karena pandemi COVID-19 mempercepat adopsi layanannya, dan pertumbuhan 4x YoY dari tahun 2021 ke tahun 2022.
Praktis akan menggunakan pendanaan tersebut untuk pengembangan teknologi baik untuk brand dan pemasok, membangun tim dan memperluas ekosistem rantai pasok end-to-end.
Startup ini juga mengumumkan bahwa Leonard Pontoh ditunjuk sebagai Chief Financial Officer (CFO). Pontoh juga bergabung dalam Board of Director atau dewan direksi.
Dalam pernyataan Co-founder dan Managing Partner East Ventures, Wilson Cuaca mengungkap, “Kami sangat senang dapat menggandakan investasi kami kepada Praktis karena mereka berusaha memberdayakan merek-merek D2C di Indonesia dan mencapai profitabilitas jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement