Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai Rp564 Triliun, Fintech P2P Lending Berhasil Biayai Masyarakat 'Unbanked' dan 'Underbanked'

Capai Rp564 Triliun, Fintech P2P Lending Berhasil Biayai Masyarakat 'Unbanked' dan 'Underbanked' Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 2018 hingga Februari 2023, jumlah total penyaluran pendanaan telah mencapai Rp564 triliun yang disalurkan oleh 1 juta pemberi pinjaman kepada 106 juta penerima pinjaman, termasuk pendanaan produktif.

Direktur Pengawasan Financial Technology OJK, Tris Yulianta menjelaskan, “potensi layanan pendanaan di Indonesia masih sangat besar. Hadirnya layanan fintech lending atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sudah menjadi mesin penggerak penyaluran dana pinjaman di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.”

Tris dalam acara Halalbihalal OVO–Taralite pada Jumat (5/5/2023) di Pidari Lounge, Plataran Senayan, Jakarta, menambahkan, “saat ini terdapat 102 penyelenggara fintech P2P lending yang terus bertumbuh dan dapat menjadi alternatif sumber pendanaan bagi masyarakat.” 

Baca Juga: Ada 102 Fintech P2P Lending yang Terdaftar, OJK Ingatkan Masyarakat Jangan Main-Main dengan Fintech

Ditambah lagi, menurut data OJK pada 3 April 2023, industri fintech lending telah membukukan profit sebesar Rp98,25 miliar pada Februari 2023.

Direktur Bisnis Taralite, Vanessa Prasetyo menjelaskan, fintech lending mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat tingkat literasi dan akses terhadap pendanaan produktif bagi masyarakat, khususnya kelompok unbanked dan underbanked

Sebagai bagian dari OVO Group dan Grab Indonesia, Taralite berkomitmen mendorong literasi keuangan dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia. Bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Taralite dapat mendorong inklusi keuangan sekaligus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia. 

Sekretaris Jenderal AFPI, Sunu Widyatmoko menjelaskan, “melihat pertumbuhan fintech lending yang cukup menjanjikan awal tahun ini, kami mengajak para pelaku industri fintech lending agar dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong akses dan edukasi layanan pendanaan bagi masyarakat.”

“Hal ini guna mendorong inklusi keuangan sekaligus meningkatkan pemulihan ekonomi pascapandemi di Indonesia,” sambungnya.

Layanan Taralite, yakni OVO Modal Usaha, telah melakukan penyaluran dana modal usaha ke ratusan ribu peminjam di Indonesia, termasuk para UMKM. Kini, sudah ada 109 juta sampai 110 juta pengguna P2P lending di Indonesia, di antaranya berasal dari UMKM, dengan nasabah memiliki rekening aktif sebesar 17 juta. 

Di samping itu, terdapat penambahan jumlah penyedia pinjaman P2P lending sebanyak 102 perusahaan, tujuh di antaranya adalah platform syariah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: