- Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, dengan tema "Mencegah Perundungan di Dunia Maya" pada Jumat (5/5/2023).
Pengguna internet terus bertambah setiap tahunnya. Saat ini, menurut survei We Are Social dan HootSuite di awal 2023, setidaknya ada 212,9 juta masyarakat telah terhubung internet.
“Hal ini bisa menjadi keuntungan karena akses informasi yang mudah. Tapi ada berbagai tantangan yang hadir saat populasi 70 persen lebih masyarakat Indonesia memakai internet,” ungkap Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarif, narasumber kegiatan literasi digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Gandeng Telkom, Menkominfo Pastikan Akses Internet Optimal selama KTT ke-42 ASEAN
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan, dari tiga subindeks Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlianlah yang memiliki skor paling rendah. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman tentang literasi digital, sebab Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 masih berada pada angka 3,34 atau di level sedang.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, salah satu tantangan yang harus dihadapi dengan keberadaan internet adalah cyberbullying atau perundungan online. Cyberbullying merupakan jenis kekerasan yang dilakukan pelaku melalui media digital.
“Contohnya adalah ketika seseorang mengejek melalui pesan teks dari smartphone, tablet, atau komputer. Ejekan ini biasanya dilakukan di media sosial atau forum di mana pengguna lain dapat melihat, berinteraksi, dan berbagi konten,” sambungnya.
Baca Juga: Kemenkominfo Ajak Siswa di Tana Toraja Bijak Bermedsos
Sementara itu, banyak orang tidak menyadari dampak dari cyberbullying yang akan berpengaruh pada kesehatan mental. Korban biasanya akan merasa malu, depresi, merasa cemas, menjadi kurang percaya diri, dan bahkan mengarah pada percobaan bunuh diri.
Selain itu, hal yang perlu dipahami adalah, tindakan cyberbullying biasanya memiliki jejak digital. Apa yang ditulis dan disampaikan melalui media digital lewat teks bisa dibuat tangkapan layar, sehingga di masa depan, bisa berpengaruh pada pelakunya. Dengan demikian, sebelum menuliskan sesuatu di media sosial, di kolom komentar, atau ruang obrolan, sebaiknya memikirkan ulang dampaknya di masa depan.
Apalagi, tahun ini mendekati masa Pemilu. Adanya perbedaan pendapat adalah hal biasa dan sebaiknya tidak sampai mengarah pada perilaku cyberbullying. Sebagai pengguna media sosial, baca dan pahami pedoman komunitas, sebab pembuat platform telah memiliki aturan terkait keamanan atau aturan berjejaring di dalamnya.
Baca Juga: Kemenkominfo Jalin Kerja Sama Transformasi Digital Indonesia-Jerman Bersama BMDV
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini, pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 adalah mereka yang ahli di bidangnya, seperti Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarif; dosen dan digital enthusiast, Adhi Prasnowo; dan mengundang Key Opinion Leader (KOL), Rio, drummer Hijau Daun.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement