Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Beberkan Keuntungan Ekonomi dari Pembangunan Jalan Tol Khusus Pengendara Motor di Bali

Ketua MPR Beberkan Keuntungan Ekonomi dari Pembangunan Jalan Tol Khusus Pengendara Motor di Bali Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet), bersama Direksi PT Tol Jagat Kerthi Bali mematangkan pembangunan jalan tol Jagat Kerthi Toll Road di Bali. Rencananya, tol tersebut akan menjadi yang pertama yang memiliki fasilitas jalur sepeda dan motor sepanjang 42,2 km. 

Dengan begitu, pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Tengah bisa terus didukung. Sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan, kata Bamsoet, akan berdampak positif pada penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran. Penggunaan Jalan Tol Masih Dibatasi untuk Angkutan Barang

"Jagat Kerthi Toll Road akan melalui 3 kabupaten, 13 kecamatan, serta 58 desa. Proyek pembangunannya telah masuk proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/5/2023).

"Groundbreaking sudah dilaksanakan pada 10 September 2022 oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali I Wayan Koster. Ditargetkan selesai pada 2024-2025. Sehingga para investor dan calon investor tidak perlu khawatir terhadap progres pembangunan sekaligus potensi ekonominya," tambahnya.

Dia menuturkan pembangunan Jagat Kerthi Toll Road membuka kemungkinan adanya pembangunan jalan tol yang menyiapkan jalur khusus sepeda motor. Khususnya, di jalan tol yang di kiri dan kanannya masih memiliki lahan untuk dibangun menjadi jalur khusus sepeda motor seperti tol Jagorawi, Karawaci, hingga Trans Jawa.

"Keberadaan jalur khusus sepeda motor di tol menjadi bentuk keadilan dan kesetaraan bagi para pengendara kendaraan bermotor. Sehingga tol tidak hanya dinikmati oleh para kalangan menengah dan atas yang mampu membeli mobil. Melainkan juga bisa dinikmati oleh kalangan menengah dan bawah yang dapat membeli sepeda motor," jelas Bamsoet.

Dia menilai keberadaan jalan tol khusus sepeda motor selain bisa meningkatkan pendapatan operator jalan tol dan juga pendapatan negara. Sehingga, dampak positif multiplier effect economy yang besar bagi perkembangan sektor pariwisata bisa dirasakan. 

Baca Juga: Bamsoet Dorong Pemerintah Percepat Penyelesaian Konflik dengan Kelompok Separatis di Papua

"Jalan tol khusus sepeda motor sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Kita sudah memiliki contoh yang sangat baik di tol Bali Mandara, dan tol Jembatan Suramadu. Bahkan tingkat kecelakaan sepeda motor di sana hampir mencapai Zero Accident," katanya.

"Berbagai negara dunia juga mengizinkan sepeda motor masuk jalan tol, bahkan tanpa pembatas dan tidak memiliki jalur khusus. Seperti di Singapura, Malaysia, Jepang, dan India. Berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Italia, Portugal, dan lainnya juga turut memperbolehkan sepeda motor masuk jalan tol," tandasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: