Cara Mengumpulkan Dana Pensiun untuk Single Mom yang Merangkap Jadi Sandwich Generation
Banyak yang bilang bahwa wanita sejatinya adalah 'tulang rusuk', bukan 'tulang punggung'. Namun, pada kenyataannya, ada beberapa keadaan yang mengharuskan wanita untuk menjadi single mom sehingga harus menjadi tulang punggung keluarga kecilnya, bahkan juga harus menghidupi keluarga besarnya.
Dalam keadaan seperti itu, sudah pasti sangat berat. Rasanya bekerja keras sampai mati-matian demi finansial yang stabil dan keuangan keluarga yang aman. Oleh karena itu, diperlukan untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan.
Mengutip YouTube ZAP Finance, jika ada utang, prioritaskan untuk dilunasi terlebih dahulu agar bisa menabung dan investasi. Gunakan metode simple, yakni 50% untuk kehidupan sehari-hari (living), 30% untuk menabung (saving), dan 20% untuk bersenang-senang (playing). Sementara jika masih ada free cashflow bisa dialokasikan untuk tambahan menabung.
Baca Juga: Cara Membangun Brand yang Akan Sangat Berdampak Pada Bisnis Kuliner, Jangan Disepelekan!
Untuk alokasi pos keuangan, bisa dibantu dengan penggunaan 3 rekening yang berbeda, dan auto debit ke rekening saving. Sebelum menabung dan investasi, prioritaskan untuk memiliki dana darurat terlebih dahulu sebanyak 12x pengeluaran utama. Prioritaskan memiliki dana darurat minimal 3x kebutuhan utama dengan mengalokasikan penghasilan bulanan minimal 5%.
Selain untuk mengumpulkan dana darurat, bisa juga dibarengi dengan investasi untuk mencapai tujuan keuangan yang lainnya. Kemudian, buat dana pendidikan anak dan hitung kebutuhan dana setiap jenjangnya. Lalu, lakukan investasi berkala sesuai kebutuhan di instrumen investasi yan sesuai dengan jangka waktu yang dibutuhkan. Selain itu, tujuan dana pendidikan bisa dibagi 3 kelompok besar sesuai jenjangnya, baik jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Adapun pilihan investasinya dapat disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.
Terakhir, untuk pensiun, tentukan besar biaya hidup pensiun yang diinginkan agar bisa menghitung dana pensiunnya. Setelah itu, kumpulkan dengan menyisihkan minimal 10% dari penghasilan ke reksa dana saham atau saham langsung. Hitung ulang kebutuhan dananya dan sesuaikan instrumen investasinya.
Sebaiknya, dana pensiun dikumpulkan saat kebutuhan dana pendidikan anak sudah tercukupi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement