Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terang-terangan Bilang Kesempatannya Kecil, Media Amerika Ramalkan Dialog Tingkat Tinggi China

Terang-terangan Bilang Kesempatannya Kecil, Media Amerika Ramalkan Dialog Tingkat Tinggi China Bendera China dan AS berkibar di luar gedung perusahaan di Shanghai, China 16 November 2021. | Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Beijing -

Menteri pertahanan China yang baru saja ditunjuk kemungkinan besar tidak akan bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat di Singapura bulan depan, lapor Financial Times, pada Kamis (11/5/2023).

FT melanjutkan ini karena sanksi-sanksi yang dijatuhkan Washington kepadanya atas dugaan keterlibatannya dalam transfer senjata-senjata canggih Rusia.

Baca Juga: Daya Tawarnya Gak Main-main, China Langsung Teken Kerja Sama Ekonomi dengan Raksasa Uni Eropa

Menurut surat kabar Inggris tersebut, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berusaha untuk mengadakan pembicaraan dengan Li Shangfu, yang mengambil alih jabatannya pada bulan Maret, di forum keamanan Shangri-La Dialogue pada bulan Juni.

Namun, China dilaporkan telah mengatakan kepada AS bahwa "kecil kemungkinan" pertemuan semacam itu akan terjadi.

Keterlibatan diplomatik dikatakan terhalang oleh sanksi yang dijatuhkan AS kepada menteri tersebut pada tahun 2018, ketika ia menjabat sebagai direktur Departemen Pengembangan Peralatan.

Departemen Luar Negeri AS mengklaim bahwa Li terlibat dalam transfer jet tempur Su-35 dan material yang terkait dengan sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia ke China.

Menurut sumber Financial Times, meskipun Washington mencatat bahwa pembatasan tersebut tidak akan menghalangi kedua kepala pertahanan untuk bertemu di negara ketiga, "hampir tidak mungkin" bagi China untuk menyetujui pembicaraan semacam itu selama sanksi masih berlaku.

Pada saat yang sama, Washington dikatakan enggan untuk mencabut langkah-langkah tersebut.

Pada bulan April, Pentagon mengatakan bahwa Cina telah menolak untuk terlibat dengan Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley. Sebulan sebelumnya, departemen tersebut mengklaim bahwa para pejabat tinggi pertahanan AS dan China belum berbicara sejak November.

Kerusakan komunikasi antara kedua negara ini berasal dari sejumlah isu panas dalam hubungan bilateral, termasuk keputusan AS untuk menembak jatuh sebuah balon udara yang dicurigai sebagai pesawat mata-mata China di atas Amerika pada awal Februari. China bersikeras bahwa objek tersebut adalah "pesawat sipil" yang tersesat ke wilayah udara AS karena keadaan force majeure.

Titik pertikaian lainnya adalah kebuntuan antara China dan AS atas Taiwan. China menganggap pulau yang memisahkan diri itu sebagai wilayah kedaulatan China.

Meskipun Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei, Washington telah memasok persenjataan pertahanan kepada pemerintah setempat. Ketegangan ini juga dipicu oleh kunjungan mantan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada musim panas lalu, yang dianggap Beijing sebagai pelanggaran terhadap kebijakan "Satu China".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: