Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning Menkeu Amerika: Gagal Bayar Utang 31 Triliun Dolar Adalah Bencana Perekonomian

Warning Menkeu Amerika: Gagal Bayar Utang 31 Triliun Dolar Adalah Bencana Perekonomian Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Gagal bayar oleh Amerika Serikat atas utang negara akan menjadi bencana bagi perekonomian dan akan merusak kemampuan negara tersebut untuk menjadi pemimpin internasional, kata Menteri Keuangan Janet Yellen.

Berbicara pada sebuah konferensi pers menjelang pertemuan G7 di Jepang pada Kamis, Yellen memperingatkan bahwa gagal bayar oleh Washington atas utang sebesar $31,4 triliun akan memicu penurunan ekonomi global.

Baca Juga: Ini Ancaman China yang Paling Ditakutkan Pentagon, Kaitannya dengan Gagal Bayar Utang

"(Hal ini) juga akan beresiko merusak kepemimpinan ekonomi global AS dan menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan kita untuk mempertahankan kepentingan keamanan nasional kita," kata pejabat tersebut kepada para wartawan.

"Gagal bayar sejujurnya tidak terpikirkan. AS seharusnya tidak pernah gagal bayar. Ini akan menjadi sebuah bencana besar," tegasnya.

Yellen telah menyuarakan kekhawatiran akan potensi gagal bayar sejak Januari, ketika AS mencapai pagu utangnya. Departemen Keuangan sejak saat itu telah menggunakan langkah-langkah akuntansi khusus untuk menyediakan uang tunai.

Yellen mengatakan kepada Kongres bahwa tindakan-tindakan tersebut dapat habis secepatnya pada tanggal 1 Juni, menempatkan pembayaran kepada para investor obligasi AS, penerima tunjangan, kontraktor federal, dan lainnya dalam bahaya.

Pertemuan minggu ini antara Presiden Joe Biden dan anggota parlemen dari Partai Republik di Washington gagal menghasilkan kemajuan.

Biden dan para anggota Kongres dari Partai Republik menemui jalan buntu untuk menaikkan batas pinjaman sebesar $31,4 triliun, dengan para pemimpin GOP menuntut pemangkasan pengeluaran pemerintah sebelum mereka menyetujui plafon yang lebih tinggi.

Biden bersikeras pada kenaikan yang "bersih", dengan alasan bahwa kedua isu tersebut seharusnya tidak dikaitkan. Pertemuan lain antara presiden dan para pemimpin kongres dijadwalkan pada hari Jumat.

Mantan Presiden AS Donald Trump, calon terdepan untuk nominasi GOP pada pemilu 2024, pada hari Rabu menyarankan agar Partai Republik menolak untuk menaikkan batas utang jika Gedung Putih tidak menyetujui pemotongan pengeluaran "besar-besaran".

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan minggu lalu, para ekonom Gedung Putih memperingatkan bahwa gagal bayar utang AS yang berlarut-larut akan menghapus lebih dari 8 juta pekerjaan dan memangkas nilai pasar saham hingga setengahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: