Startup Olahraga AYO Indonesia Raih Pendanaan Seed dari Alpha Momentum dan Lainnya
PT Ayo Indonesia Maju, perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi atau dikenal AYO Indonesia, telah mengantongi pendanaan seed (Seri A) yang tidak diungkap jumlahnya dari venture capital Alpha Momentum Indonesia dan investor lainnya.
Dikutip dari laman Deal Street Asia pada Senin (15/5/2023), meski kini pendanaan untuk perusahaan teknologi finansial (financial technology; fintech) dan e-commerce mengalami tech winter cukup lama dan melambat di Indonesia, namun startup ini berhasil mendapatkannya.
Putaran pendanaan ini diikuti pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Greysia Polii, CEO startup manajemen keuangan personal Finku Reinaldo Tendean, CEO perusahaan distributor FMCG Heonz Corp Leo Lee, dan co-founder laman pencari kerja daring dan platform rekrutmen getRedy.id Joseph Prabantara.
Baca Juga: Sempat Pivot pada 2021, Ini Perkembangan Startup Otomotif Garasi.id
Alpha Momentum adalah penyokong awal mula AYO Indonesia pada tahun 2020. Startup yang mengumpulkan pecinta olahraga di Indonesia ini mulai menggalang pendanaan lagi pada kuartal akhir tahun 2022.
AYO Indonesia didirikan oleh Samuel Hadeli Lie selaku CEO, Raimundus Johannes dan Agustian Hermano–yang menyebut diri mereka adalah pemain bola amatir–pada tahun 2016 setelah berjuang untuk mencari tim pemain bola lain sebagai rekan bertanding.
Mereka bertiga menggunakan dana pribadi untuk membangun tim, menghabiskan sumber daya mereka untuk membuat aplikasi mobile dan mengidentifikasi masalah bisnis pemesanan tempat atau venue olahraga.
Dimulai dari akun Instagram yang menghubungkan tim olahraga amatir, AYO Indonesia pun tumbuh menjadi ekosistem end-to-end yang menyediakan platform pada pengguna untuk bergabung di komunitas dan acara olahraga serta memesan venue olahraga.
“Kami menciptakan sistem online booking untuk tempat olahraga yang menjadi bisnis model utama kami. Pemilik venue kini dapat mengatur dan track performa venue mereka lebih mudah dan juga mendapatkan akses komunitas yang terus bertumbuh di AYO,” ujar Lie.
Model bisnis AYO Indonesia adalah kombinasi transaksi berbasis komisi dan sistem langganan SaaS (software sebagai layanan) untuk venue olahraga. Lie menjelaskan bahwa AYO Indonesia masih menambah aliran pendapatan baru.
“Kami telah mengelola [AYO] agar tetap meningkatkan pendapatan kami dari bulan ke bulan (month to month) sejak meluncurkan sistem pemesanan venue sambil memeprtahankan pengeluaran biaya overhead tetap flat, yang menunjukkan bahwa kami punya jalan yang jelas terhadap profitabilitas,” jelas Lie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement