Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepercayaan Investor Kembali di Tahun Efisiensi Meta, Kekayaan Mark Zuckerberg Langsung Meroket Rp153 Triliun!

Kepercayaan Investor Kembali di Tahun Efisiensi Meta, Kekayaan Mark Zuckerberg Langsung Meroket Rp153 Triliun! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekayaan bersih CEO Meta Mark Zuckerberg melonjak secara dramatis berkat reli pasca pendapatan besar-besaran untuk saham perusahaannya. Kini, kekayaan miliarder berusia 38 tahun itu sekarang dua kali lipat dari enam bulan lalu.

Saham Meta naik 14% pada perdagangan Kamis pagi, mencapai level tertinggi 14 bulan setelah laporan pendapatan perusahaan pada hari Rabu menghancurkan ekspektasi analis untuk keuntungan dan pendapatan.

Melansir Forbes di Jakarta, Rabu (17/5/23) Zuckerberg, yang merupakan pemegang saham individu terbesar induk Facebook, kini tumbuh lebih kaya USD10,3 miliar (Rp153 triliun) di tengah reli.

Baca Juga: Rp531 Triliun Menguap Tak Tersisa Hanya untuk Ambisi Metaverse Mark Zuckerberg, Hasilnya?

Zuckerberg sekarang memiliki kekayaan USD85,1 miliar (Rp1.265 triliun) atau sekitar 140% lebih tinggi daripada musim gugur yang lalu karena saham Meta berada di level terendah tujuh tahun, tetapi kekayaan bersihnya masih jauh di bawah puncaknya tahun 2021 sebesar USD136,4 miliar (Rp2.028 triliun).

Hebatnya, kekayaan bersih Zuckerberg kini telah meningkat lebih dari USD10 miliar setelah masing-masing dari dua laporan pendapatan terakhir Meta, setelah mencapai sekitar USD12 miliar (Rp178 triliun) setelah laporan Februari yang juga melampaui perkiraan atas dan garis bawah.

Berkat lonjakan tersebut, Zuckerberg melompati maestro mode cepat Spanyol Amancio Ortega untuk menjadi orang terkaya ke-14 di dunia.

Kamis akan menjadi hari terbaik keenam saham Meta. Lonjakan 23% pada 2 Februari setelah pembaruan triwulanan sebelumnya adalah kenaikan terbesar kedua dan terbesar sejak Juli 2013.

Meta membukukan pendapatan USD28,6 miliar (Rp425 triliun) selama tiga bulan pertama tahun 2023 dan laba bersih USD5,7 miliar (Rp84,7 triliun). Meta kini mendapatkan kembali kepercayaan dari investor karena Zuckerberg memimpin dorongan untuk mengendalikan biaya dan memfokuskan kembali pada bisnis periklanan setelah divisi metaverse telah kehilangan sekitar USD20 miliar (Rp297 triliun) dalam waktu kurang dari dua tahun keberadaannya, tetapi operasi media sosial Meta terbukti tangguh. Pendapatan dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp tumbuh 4% dari tahun ke tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: