Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teriakan Novel soal Coldplay Pro-LGBT, Teddy Gusnaidi: Walaupun Belum Tentu Kebenarannya, Tapi...

Teriakan Novel soal Coldplay Pro-LGBT, Teddy Gusnaidi: Walaupun Belum Tentu Kebenarannya, Tapi... Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Teddy Gusnaidi angkat bicara soal polemik kehadiran Coldplay di Indonesia jelang konser di Jakarta pada November 2023 mendatang.

Teddy menilai munculnya penolakan Coldplay oleh Novel Bamukmin dan Anwar Abbas harus diantisipasi oleh pihak penyelenggara/panitia, terutama yang menyangkut isu liar Coldplay adalah band pro LGBT.

Baca Juga: PA 212 Tolak Kehadiran Coldplay di Indonesia: Mereka Pendukung LGBT dan Atheis!

"Pihak penyelenggara jangan jumawa, sebaiknya bersepakat dengan Coldplay, untuk tidak mempromosikan sesuatu yang tidak sejalan dengan norma-norma di masyarakat Indonesia. Walaupun belum tentu kebenarannya bahwa vokalis Coldplay mendukung LGBT, tapi sebaiknya tetap ada kesepakatan," kata Teddy dalam keterangannya.

Baca Juga: Coldplay Jadi Band Pendukung LGBT, Wakil Ketua MUI Ingatkan Fans WNI soal Kepunahan Manusia

Teddy yang juga Jubir Partai Garuda sepakat LGBT tidak sesuai nilai-nilai bangsa dan Pancasila, akan tetapi animo masyarakat dalam menyambut Coldplay lebih dikarenakan hasil karya musiknya, bukan karena kampanye pro-LGBT.

Buktinya tiket konser pun ludes begitu cepat dan tidak terpengaruh dengan penolakan dari Novel Bamukmin maupun Anwar Abbas.

"Tiket menonton konser Coldplay di Jakarta terjual habis. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi mempedulikan ancaman-ancaman dari segelintir orang. Apalagi Menteri ingin agar konser Coldplay tidak hanya sehari, mengingat banyak yang tidak kebagian tiket," jelasnya.

"Bagaimanapun jika ada kampanye LGBT tentu tidak elok, karena selain tidak sesuai dengan norma-norma bangsa ini, juga orang ingin menonton musik bukan ingin menonton kampanye politik," jelasnya.

Untuk itu, Teddy meminta agar panitia membereskan masalah keluhan dari segelintir orang itu terkait isu kampanye LGBT sebelum konser di hari-H, agar penonton bisa terjamin keamanannya dan tidak terganggu dengan isu liar tersebut.

"Tentu dengan adanya kesepakatan antara Coldplay dengan penyelenggara, maka polemik terkait penolakan konser Coldplay selesai. Sehingga konser bisa berjalan dengan lancar, penonton Indonesia terhibur tanpa harus terganggu dengan penolakan dan keributan lainnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: