Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sangking Pedulinya sama Lingkungan, Coldplay Gunakan Minyak Goreng Buat Pesawat Jet

Sangking Pedulinya sama Lingkungan, Coldplay Gunakan Minyak Goreng Buat Pesawat Jet Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran Band masyhur asal Inggris Coldplay pada beberapa waktu lalu berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia baik dari pagelaran musik hingga kendaraan berupa jet pribadi yang ditunggangi oleh personelnya. 

Dalam konser yang dihelat pada Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang merupakan salah satu rangkaian "Music Of The Spheres World Tour" ini menggunakan sistem yang berasal dari baterai listrik sehingga memungkinkan mereka menggunakan 100% energi terbarukan seefisien mungkin.

Selain itu, Band yang lagunya banyak digemari kawula muda terutama untuk melamar dengan tembang "Fix You" Ini juga memasang dancefloor yang dapat mengubah energi kinetik yang berasal dari hentakan serta gerakan penonton menjadi listrik yang ramah lingkungan. 

Namun, upaya yang dilakukan oleh Coldplay atas kepedulianya terhadap energi berkelanjutan yang rendah akan karbon mendapat pertanyaan. Mengingat kendaraan berupa jet pribadi yang ditunggangi oleh personel Band tersebut untuk melanjutkan konser di Australia. 

Padahal, Berdasarkan laporan Greenpeace, kelompok lingkungan hidup menemukan bahwa private jet mengeluarkan total 5,3 juta ton CO2 dalam tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Volume Perjalanan Naik, Konser Coldplay Jadi Berkah untuk KAI

Merespon hal tersebut, Coldplay memastikan dalam penerbangannya, privat jet yang digunakan menggunakan bahan bakar yang dinilai ramah lingkungan, yakni jenis Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Berdasarkan laman resmi milik Band dengan vokalis Chris Martin tersebut yaitu sustainability.coldplay.com, menyebutkan bahwa mereka mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan dan menyediakan bahan bakar SAF bagi penerbangan komersial atau charter yang membawa band, kru, dan peralatan pentasnya.

Dalam laman tersebut menyebutkan bahwa, unuk semua penerbangan, komersial dan charter, Coldplay membayar biaya tambahan untuk menggunakan atau memasok Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF), baik untuk penggunaan kami sendiri atau untuk orang lain.

"Kami mendapatkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan yang dihasilkan 100% dari limbah dan residu, seperti minyak goreng bekas dari restoran," dikutip dari laman tersebut, Selasa (21/11/2023). 

Lanjutnya, penggunaan SAF dapat mengurangi emosi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh jet pribadi hingga menyentuh angka 80 persen. 

Sebagaimana diketahui, Beberapa pekan lalu PT Pertamina (Persero) bersama dengan Garuda Indonesia berhasil melakukan penerbangan komersil perdana menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur. Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) menuju Bandara Adi Soemarmo (Surakarta), dan kembali ke Jakarta dengan bahan bakar aviasi ramah lingkungan ini menjadi bukti kontribusi kolaborasi BUMN pada upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission.

Ceremonial Flight Sustainable Aviation Fuel tersebut dilakukan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Jumat (27/10).

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Siapkan Infrastruktur untuk Salurkan SAF di Indonesia

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution menambahkan, Pertamina memiliki komitmen untuk mendukung tercapainya target NZE Pemerintah Indonesia dengan mengembangkan roadmap aset dekarbonisasi dan pembangunan green business, termasuk SAF untuk sektor aviasi.

“Penerbangan khusus ini akan menjadi tonggak sejarah di industri aviasi yang berkelanjutan. Masyarakat juga akan merasakan pengalaman baru, merasakan pemanfaatan energi terbarukan dan berkontribusi secara langsung pada penurunan emisi,” ujar Alfian. 

Perjalanan Pertamina SAF telah diinisiasi sejak tahun 2010 melalui Research & Technology Innovation Pertamina, dengan melakukan riset pengembangan produk dan katalis. 

Pada tahun 2021, PT Kilang Pertamina Internasional berhasil memproduksi SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau, dengan kapasitas 1.350 kilo liter (KL) per hari.

Adapun hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional. Hal tersebut merupakan jawaban atas komitmen Pertamina dalam penyediaan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan, dan telah dipergunakan untuk commercial flight yang dilakukan hari ini. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: