Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KORNAS Sebut Gibran bin Jokowi Berhasil Manfaatkan 'Kegenitan' Elite Parpol untuk Bangun Surakarta: Terjadi Perubahan Signifikan!

KORNAS Sebut Gibran bin Jokowi Berhasil Manfaatkan 'Kegenitan' Elite Parpol untuk Bangun Surakarta: Terjadi Perubahan Signifikan! Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) berjalan menuju Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019). Berkas pendaftaran Gibran dinyatakan lengkap dan resmi terdaftar sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta dari PDI Perjuangan pada Pilkada Tahun 2020. | Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kongres Rakyat Nasional (KORNAS), memuji manuver Wali Kota Surakarta yang juga Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Presidium KORNAS, Sutrisno Pangaribuan, Gibran telah sukses memindahkan pusat negosiasi politik yang sebelumnya di Jakarta, kini pindah ke wilayahnya. Hal ini terkait pertemuan Gibran dengan Bacapres Gerindra dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Sejak memutuskan mengikuti jejak bapaknya, terjun ke politik, Gibran Rakabuming Raka menggeser pusat negosiasi politik dari Jakarta ke Surakarta (Solo). Walikota Surakarta tersebut menjadi langganan safari politik pimpinan Parpol,” jelas Sutrisno melalui keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Senin (22/5/23).

Baca Juga: Dipanggil Anak Buah Megawati, Gibran bin Jokowi Ngaku Siap Terima Hukuman: Saya Tidak Pernah Menghindar!

Sutrisno juga menilai Gibran mampu memanfaatkan “kegenitan” para politisi yang ingin bertemu dengannya untuk membangun Surakarta menjadi lebih baik. Menurutnya, ada perubahan signifikan di Surakarta di bawah kepemimpinan Gibran.

“Gibran Rakabuming Raka menyadari betul posisi strategisnya sebagai walikota, sekaligus anak presiden. Maka dengan tangan terbuka, dengan keramahan ‘khas surakarta’, Gibran menggilir para Pimpinan Parpol tersebut,” jelasnya.

“Gibran mampu menyatukan kegenitan pimpinan Parpol dengan kebutuhan Surakarta. Terjadi perubahan signifikan dalam pembangunan dan penataan Surakarta melalui program kegiatan kementerian/ lembaga yang dipimpin oleh pimpinan Parpol,” tambahnya.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

KORNAS yang juga kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo tersebut juga mengajak rekan relawan Ganjar lainnya untuk tidak terlalu reaktif terkait pertemuan Gibran dan Prabowo yang disebut arah dukungan penuh Jokowi dan keluarga ke Menteri Pertahanan tersebut.

Kalaupun benar pada akhirnya Jokowi dan keluarga mendukung Prabowo Subianto, menurut Sutrisno harusnya bisa membuat para relawan Ganjar lebih semangat lagi dalam memperjuangkan Gubernur Jawa Tengah tersebut agar bisa duduk di kursi RI 1.

“KORNAS sebagai rekan juang politik Ganjar Pranowo mengajak seluruh relawan, simpatisan, pendukung Capres Ganjar Pranowo untuk melihat manuver Gibran itu secara jernih dan positif,” ungkapnya.

“Rekan juang politik, relawan, simpatisan Ganjar Pranowo tidak perlu ‘baper’ atas pernyataan dukungan relawan Jokowi di Solo kepada Prabowo Subianto. Pergeseran dan perubahan peta dukungan tersebut harus dijadikan sebagai pemicu dan pemacu semangat agar bergerak lebih cepat dan luas ke rakyat,” tambahnya.

Untuk diketahui, setelah ramai pemberitaan Gibran menyambut dan bertemu Prabowo Subianto, sang Walikota mengaku mendapat panggilan dari DPP PDIP.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

"Saya Senin pagi (22/5) menghadap ke DPP, dipanggil jam 10.00 WIB," kata Gibran di Solo, Sabtu.

Menurut Wali Kota Solo tersebut, pemanggilan tersebut dilakukan sendiri oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto pagi tadi. Ia pun mengaku siap jika pada akhirnya mendapat hukuman terkait langkahnya menyambut Prabowo.

"Saya nggak pernah menghindar lho ya. Saya di sana cuma anak kecil, kader baru. Ditegur ya monggo," katanya.

"Saya siap terima sanksi, teguran, hukuman saya siap terima. Fungsi saya di situ menjemput beliau sebagai menteri. Kalau masalah pencapresan saya tidak ikut-ikut kemarin," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: