Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersama PB IDI, Danone SN Siap Tekan Angka Stunting di Indonesia

Bersama PB IDI, Danone SN Siap Tekan Angka Stunting di Indonesia Kredit Foto: Danone SN

PB IDI dan Danone SN Indonesia memiliki komitmen dan tujuan yang sama dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia, sehingga, dalam kesempatan ini pula, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai awal dari kolaborasi antara Danone SN Indonesia bersama PB IDI dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

Baca Juga: Denny Siregar Peringatkan Dampak dari Duet Prabowo Subianto dan Gibran: Makin Rusak Nama Jokowi!

“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, seperti kita mengatasi penyakit lain, namun dibutuhkan pendekatan multisektoral. Kami berharap, kerjasama ini bisa berjalan dalam jangka panjang. Stunting erat sekali kaitannya dengan kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan, bahkan lebih hulu lagi, bagaimana persiapan kehamilan. Kolaborasi ini menjadi kolaborasi yang penting, karena hasil penanganan stunting tidak hanya bisa dinilai dalam satu sampai dua tahun, tetapi dalam pola yang panjang. Sehingga kami berharap program ini terus dilakukan dalam jangka panjang,” ujar Dr. Ulul Albab, Sp.OG - Sekretaris Jenderal PB IDI

Dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Indonesia, selain diperlukan kolaborasi antar sektor, dibutuhkan juga kerjasama antar profesi.   Prinsip pencegahan stunting dibagi menjadi 3, pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer dapat dilakukan oleh orang terdekat seperti keluarga dan kader posyandu dengan menjaga gizi seimbang serta melakukan deteksi dini malnutrisi. Pencegahan sekunder dilakukan dokter umum (puskesmas) dengan deteksi dini penyakit dan tata laksana segera, serta diberikan terapi nutrisi PDK. Kemudian, pencegahan tersier dilakukan oleh dokter spesialis anak (RSUD) lalu ditatalaksana sesuai indikasi. Angka stunting ini bisa diturunkan atas usaha dimulai dari dokter keluarga, kader posyandu, puskesmas hingga dokter spesialis anak.

Baca Juga: Danone-AQUA Meluncurkan Kampanye Mudik Bijak Sampah untuk Meningkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Plastik Saat Mudik

“Kami Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam program Aksi Cegah Stunting sudah melakukan kerjasama dengan Danone sejak tahun 2021, dengan melakukan studi di 13 kabupaten di seluruh Indonesia dengan hasil yang bagus yakni melalui penerapan sistem rujukan untuk penanganan stunting. Disisi lain kami menyadari di Indonesia, kita tidak perlu muluk-muluk dalam mencukupi kebutuhan protein hewani untuk anak, kita bisa dengan mudah menemukan sumber protein seperti ikan patin, telur, dsb. Lalu intervensi pemberian PKGK atau pangan olahan berbasis untuk anak berkebutuhan khusus juga perlu diberikan sesuai dengan PERMENKES 29 tahun 2019 yang menjadi dasar kami.” tutup Dr. Arief Budiarto, Sp.A - Dokter Spesialis Anak

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: