Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siswa di Bantaeng Diajak Sukses Belajar Online, Kemenkominfo Tingkatkan Kemampuan Literasi Digital

Siswa di Bantaeng Diajak Sukses Belajar Online, Kemenkominfo Tingkatkan Kemampuan Literasi Digital Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dengan menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi.

Kegiatan ini digelar di 176 Sekolah Dasar dan SMP di Kabupatan Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan dengan peserta sebanyak 7.805 siswa pada Selasa 23 Mei 2023, dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.

Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital,” dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.

Namun, dari capaian itu tingkat literasi digital belum menggembirakan, ini dilihat dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.

Sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini, menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Di Kabupaten Bantaeng, program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan narasumber DR Bambang Kusbandrijo, Dosen Untag Surabaya, memaparkan materi Etika Digital.

Menurutnya, sumber belajar banyak tersedia di ruang digital dengan berbagai menu, baik dalam bentuk video di Youtube maupun tulisan. Namun dirinya mengingatkan jika di ruang digital memiliki sisi positif dan negatif, sehingga disebutnya yang perlu dioptimalkan sisi positif sekaligus meminimalisir yang negatif.

"Saya ingin mengingatkan adik-adik untuk bijak dalam menggunakan ruang digital. Jika kita salah mengklik, kebebasan kita bisa hancur, dan orang lain mungkin tidak akan mempercayai apa yang kita klik atau bagikan. Jadi, janganlah sekali-kali berbagi informasi apapun tanpa berpikir terlebih dahulu,” ungkap Bambang.

Sedangkan Daru Wibowo, S.IP., M.M., yang merupakan Dosen Universitas Bina Nusantara dan juga seorang Marketing Consultant, berbicara terkait Kecakapan Digital.

Dikatakannya salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah kemudahan mencari informasi, di mana di dunia digital hal itu dapat dipenuhi oleh Google yang merupakan salah satu dari banyak mesin pencari.

Kemajuan teknologi itu diungkapkannya, dapat diadopsi dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan internet atau mengkombinasikan beberapa hal yang ada di internet sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

"Belajar memiliki beragam sumber. Kita bisa belajar dari orang tua kita, mengamati apa yang mereka lakukan setiap hari. Kita juga bisa belajar secara formal dan informal dari bapak, ibu guru di sekolah. Kita juga bisa belajar dari teman, lingkungan sekolah, dan internet. Ada Google yang bisa menyediakan informasi yang cukup banyak. Ada juga YouTube yang tidak hanya bercerita, tetapi juga menampilkan visual, gambar, serta cara-cara melakukan sesuatu,” jelasnya.

#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Drs. Muslimin M., M.Si., tentang materi Budaya Digital.

Disebutkannya, jika dunia digital seyogyanya menjadi alat yang dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan sebagai alat untuk mempercepat pembangunan.

Lebih lanjut, dikatakan jika dalam ruang lingkup budaya bermedia, diharapkan bahwa di dalam pemanfaatan ruang digital itu dapat menjadikannya bagian dari budaya kita, budaya Pancasila, dan juga digitalisasi budaya dalam negeri, serta penerapan hak-hak digital.

"Kita harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan karakter dalam beraktivitas. Artinya, kita harus belajar terlebih dahulu dan menjadikan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di sekitar kita sebagai dasar sebelum memasuki dunia digital. Sehingga dunia digital tidak mengubah karakter dan identitas yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila,” tutup Muslimin.

Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Andina Arbarini.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: