Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelemahan Ekonomi AS Berdampak Besar ke Bisnis Orang Terkaya Dunia, Bernard Arnault Kehilangan Rp166 T Hanya dalam Waktu Satu Hari!

Pelemahan Ekonomi AS Berdampak Besar ke Bisnis Orang Terkaya Dunia, Bernard Arnault Kehilangan Rp166 T Hanya dalam Waktu Satu Hari! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Bernard Arnault baru saja kehilangan USD11,2 miliar (Rp166 triliun) dari kekayaannya dalam satu hari karena adanya kekhawatiran permintaan barang-barang mewah akan berkurang akibat pelemahan ekonomi AS.

Pendiri LVMH pemilik brand Louis Vuitton, Moet & Chandon Champagne, dan Christian Dior ini sebelumnya telah melihat kekayaannya membengkak hampir sepanjang tahun 2023 karena harga saham perusahaan mewah Eropa melonjak.

Melansir Bloomberg di Jakarta, Rabu (24/5/23) saham LVMH kemudian turun 5 persen di Paris, termasuk yang terbesar dalam lebih dari setahun di tengah penurunan yang lebih luas dan menghapus sekitar USD30 miliar (Rp447 triliun) dari sektor mewah Eropa.

Baca Juga: Kantor Orang Terkaya Dunia Bernard Arnault Digeruduk Pengunjuk Rasa yang Marah, Ada Apa?

Meski masif dengan aksi jual, miliarder Prancis itu masih memiliki kekayaan bersih USD191,6 miliar (Rp2.865 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index. Dia telah menambahkan USD29,5 miliar (Rp439 triliun) sepanjang tahun ini.

Kesenjangan antara kekayaan Arnault dan Elon Musk dari Tesla menyusut menjadi hanya USD11,4 miliar (Rp169 triliun).

Saham LVMH dan Hermes International rata-rata menghasilkan lebih dari 20 persen per tahun dalam dekade terakhir, sementara Indeks Stoxx Europe 600 tertinggal di 8,3 persen per tahun.

Katalis untuk keuntungan mewah tahun ini sejauh ini adalah China. Keluar dari penguncian paling ketat di dunia, pembeli China berbelanja tas tangan dan perhiasan kelas atas.

Para peserta konferensi mewah di Paris yang diselenggarakan oleh Morgan Stanley menandai kinerja pembuat barang mewah yang "relatif lebih tenang" di AS, menurut Edouard Aubin, seorang analis di bank investasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: