Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Ma'ruf Amin: Tren Stunting di Indonesia Turun 9,2% Tahun Ini

Wapres Ma'ruf Amin: Tren Stunting di Indonesia Turun 9,2% Tahun Ini Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan tren stunting di Indonesia turun 9,2% atau tercatat 21,6%. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan tahun 2018 sebesar 30,8%.

"Bahkan dalam setahun terakhir stunting turun 2,8% dari tahun 2021 yang tadinya berada pada 24,4%," kata Wapres Ma'ruf Amin saat membuka rapat terbatas (ratas) percepatan penurunan stunting Triwulan 1 tahun 2023 di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14% di 2024, Dexa Group, BKKBN, Polri, dan Bidan Lakukan Kolaborasi

Wapres menyatakan, untuk mengejar target sebesar 14% tahun 2024, maka penurunan harus sebesar 7,6% kurang dari dua tahun. Karena itu, diperlukan langkah strategis dan intervensi guna mendorong penurunan stunting lebih cepat.

Dari data yang diterima Badan Pusat Statistik (BPS), tiga wilayah yang mencapai penurunan mencapai lebih dari 5% ialah Sumatra Selatan 6%, Kalimantan Selatan 6%, dan Kalimantan Utara 5%.

"Jadi kalau kita mengacu pada 2,8% per tahun kita hanya bisa kalau biasa-biasa saja berarti hanya 5% lebih, padahal mestinya kita menurunkan itu 7,6%. Jadi kalau menurut kemarin berjalan itu hanya 2024 itu hanya 16% tidak sampai 14%," jelas Wapres.

Wapres juga menegaskan, tren penurunan stunting juga terjadi di tingkat Kabupaten Pidi Provinsi Aceh turun 11,5%, Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh turun13,8%, Kabupaten Mandailing Provinsi Sumatra Utara turun 13,5%, Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatra Utara turun 10,6%, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatra Utara turun 12,9%.

Baca Juga: Kunjungi Sidoarjo, Menko Muhadjir Cek Progres Penanganan Kemiskinan Hingga Stunting

Juga di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat turun 10%, Kabupaten Nias Barat Provinsi Nias turun 15,9%, Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat turun 15,9%, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 15,8%, Kabupaten Mojokerto turun 15,2%, Kabupaten Merangin turun 15,2%.

"Jadi ada beberapa kabupaten yang luar biasa tinggi, yang mestinya kita jadikan model ya kita replikasi kalau ini laporan ini benar, bagaimana kita lakukan itu karena itu, di dalam rapat ini kita nanti akan ada semacam mendengar laporan dari para menteri apa yang mewakili," tegas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: