Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkomitmen Kurangi Batu Bara pada Portofolio, Indika Energy Bidik 50% Non-Coal pada 2025

Berkomitmen Kurangi Batu Bara pada Portofolio, Indika Energy Bidik 50% Non-Coal pada 2025 Kredit Foto: Unsplash/Albert Hyseni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan tambang batu bara PT Indika Energy Tbk berkomitmen mengurangi sumbangan batu bara dalam portofolionya.

Direktur dan Group Chief Financial Officer PT Indika Energy Tbk Retina Rosabai mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk dapat meningkatkan portofolio di luar batu bara sebesar 50 persen pada 2025.

"Tujuan kami mencapai 50:50 coal dan non-coal di 2025," ujar Retina dalam paparan publik, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Indika Energy Beberkan Penyebab Pendapatan Naik Tapi Laba Bersih Turun pada Kuartal I-2023

Retina mengatakan, pada tahun 2020 perusahaan sudah berada pada posisi, di mana 25% non-batu bara dan 75% batu bara. Namun, seiring dengan naiknya harga batu bara yang signiifikan, komposisi tersebut mengalami perubahan meski perseroan sudah membatasinya melalui divestasi Petrosea dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

"Dengan kenaikan (harga) batu bara yang begitu dahsyat, sehingga komposisi coal lebih naik lagi," ujarnya.

Hal tersebut membuat investor ataupun perusahaan lain mempertanyakan komitmen PT Indika Energy Tbk. Namun. ia menegaskan bahwa komitmen tidak berubah, tetap ingin mencapai komposisi 50% batu bara dan 50% non-batu bara. 

"Walaupun sudah kami negosiasi di solar Indika Nature dan lainnya yang tidak berhubungan dengan coal, tapi itu semua masih baru, sehingga kontribusinya masih kecil," ujarnya. 

Oleh karena itu, tambang emas anak perusahaan, PT Masmindo baru akan mulai produksi di akhir 2024 atau awal 2025, dan berproduksi penuh di 2025.

Sedangkan Indika Nature yang fokus pada biomassa akan mulai produksi di akhir atau kuartal kedua 2024.

"Itu adalah usaha kami untuk mencapai cita-cita kami 50% non-coal, perubahan harga itu di luar kontrol kami. Yang bisa kami lakukan adalah dari sisi cost dan efiensi manajemen untuk dijaga, dan produktivitas," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: