Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ukraina Pastikan Tentara Bayaran Wagner Lari dari Bakhmut karena...

Ukraina Pastikan Tentara Bayaran Wagner Lari dari Bakhmut karena... Kredit Foto: Reuters/Angkatan Bersenjata Ukraina/Iryna Rybakova
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar pada Kamis (25/5/2023) mengatakan bahwa Rusia telah menggantikan unit militer swasta Wagner dengan pasukan reguler di pinggiran Bakhmut.

Namun, tambah Maliar, para pejuang kelompok ini tetap berada di dalam kota yang hancur.

Baca Juga: Laporan PBB: Tentara Bayaran Wagner Terlibat Pembantaian 500 Warga Sipil di Mali

Komentarnya muncul setidaknya sebagian untuk mengkonfirmasi pengumuman oleh pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin bahwa kelompoknya telah mulai menarik pasukannya dari Bakhmut di Ukraina timur dan menyerahkan posisinya kepada pasukan reguler Rusia.

"Di pinggiran Bakhmut, musuh telah mengganti unit-unit Wagner dengan pasukan tentara reguler. Di dalam kota itu sendiri masih ada pejuang Wagner," tulis Maliar dalam komentarnya di aplikasi Telegram.

Prigozhin mengatakan dalam sebuah video bahwa penarikan unit-unitnya telah dimulai pada Kamis dini hari dan serah terima posisi Wagner akan berlanjut hingga 1 Juni.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara komando militer timur Ukraina, mengatakan bahwa jumlah serangan Rusia di daerah tersebut telah menurun dalam tiga hari terakhir, dan bahwa telah terjadi dua serangan militer dalam 24 jam terakhir, meskipun penembakan masih terus berlanjut.

"Kami dapat melihat adanya penurunan serangan dan mungkin hal ini terkait dengan berkumpulnya kembali pasukan Rusia. Jelas bahwa kami telah mengalami kerugian besar dan mereka membutuhkan ini (untuk berkumpul kembali)," katanya.

Maliar mengatakan Rusia juga memperkuat posisinya di sisi-sisi Bakhmut dan menembaki pasukan Ukraina untuk mencoba menghentikan kemajuan Ukraina di utara dan selatan kota.

Prigozhin mengumumkan perebutan Bakhmut minggu lalu setelah pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: