Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Apresiasi Pengelolaan Pertambangan PT Vale

Moeldoko Apresiasi Pengelolaan Pertambangan PT Vale Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko didampingi Deputi II KSP Abetnego Tarigan mengunjungi operasi PT Vale, di Sorowako, Luwu Timur, Selasa (30/5). | Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi komitmen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam mengelola pertambangan, yakni dengan menerapkan prinsip berkelanjutan. Bahkan, ia sangat terkesan dengan tata kelola lingkungan yang dimiliki oleh perusahaan tambang nikel tersebut.

Moeldoko didampingi Deputi II KSP, Abetnego Tarigan, mengunjungi operasi PT Vale, di Sorowako, Luwu Timur, Selasa (30/5). Pada kunjungannya, Moeldoko melihat proses pertambangan dan pengangkutan bijih nikel, termasuk proses reklamasi, rehabilitasi lahan di bukit Solia, hingga area persemaian.

Baca Juga: Bagaimana Peluang MIND ID Akuisisi Vale Indonesia  

Tak cukup sampai di situ, CEO PT Vale, Febriany Eddy, juga mengajak Moeldoko mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallace yang di dalamnya tumbuh tujuh puluh lebih jenis pepohonan lokal dan endemik.

"Saya sudah melihat sendiri bagaimana lokasi bekas tambang bisa pulih seperti semula, termasuk keanekaragaman hayatinya. PT Vale benar-benar komitmen pada persoalan lingkungan sosial. Indikator sangat nyata," kata dia dalam keterangannya, Selasa (30/5/2023).

Menurut Moeldoko, sepanjang pengelolaan pertambangan dilakukan dengan praktik pertambangan yang baik (good mining practice), lingkungan dan keberlanjutan perusahaan akan terus terjaga. "Sebab tren ke depan adalah ekonomi hijau dan keberlanjutan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menyambut baik upaya PT Vale dalam menjaga kondisi sosial kemasyarakatan. Ia mencontohkan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yang dinilai berkontribusi pada target pencapaian daerah dan nasional, terutama terkait dengan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Selain itu, masih kata Moeldoko, penyerapan tenaga kerja lokal juga sangat besar, termasuk dari kaum perempuan. "Saya tadi ketemu sama sopir kendaraan berat tambang perempuan orang lokal. Ini artinya bagus karena perempuan lokal diberikan kesempatan untuk berdaya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: