- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Terobosan Machine Learning PT Vale Sabet Penghargaan Tertinggi OPEXCON 2025
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Vale Indonesia Tbk meraih Gold Achievement pada ajang Operational Excellence Conference (OPEXCON) 2025 berkat inovasi otomasi pengaturan rasio Silica/Magnesia (S/M) pada slag furnace yang dikembangkan menggunakan teknologi machine learning. Pencapaian ini menandai langkah penting industri nikel Indonesia dalam memperkuat praktik operational excellence berbasis teknologi.
Inovasi tersebut berhasil menjawab tantangan lama di proses peleburan nikel, yaitu ketidakstabilan rasio S/M yang kerap menurunkan keandalan aliran slag dan berdampak pada output produksi. Implementasi sistem berbasis machine learning yang terhubung langsung dengan kendali lapangan membuat S/M compliance meningkat dari 89% menjadi 95%, sekaligus menghapus kebutuhan penyesuaian manual 24 jam yang sebelumnya membebani tim operasi. Solusi ini diproyeksikan memulihkan produksi hingga ±182 ton nikel per tahun serta menurunkan risiko operasional secara signifikan.
“Pengakuan ini menunjukkan bahwa operational excellence bukan sekadar konsep bagi kami, tetapi sistem yang hidup dalam setiap aspek kerja,” ujar Bernardus Irmanto, Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia dalam keterangan resmi, Kamis (14/11/2025).
Baca Juga: Pendapatan Vale Naik 27% di Kuartal III 2025, Laba Melonjak Jadi US$27 Juta
“Dengan memadukan disiplin proses, keselamatan, dan kecerdasan buatan, kami membuktikan bahwa industri pertambangan di Indonesia dapat berada di garis depan inovasi global.”
Proyek pemenang penghargaan ini digarap oleh tim lintas fungsi bertajuk “Slag Aman Tidur Nyenyak”, melibatkan Process Plant Operations, Automation, Laboratorium, Quality Assurance Engineer, dan Operational Excellence. Tim dipimpin oleh Ikra Setya Utama, bersama anggota Yuda Kusumah, Mawaz Rindra Dihari, Amelia Welirangan, Ruti Pusakawati, Syahril Yusuf, dan Fitrian Oddang.
Melalui integrasi data real-time, analisis XRF laboratorium, neural network, dan kendali PLC, sistem ini mampu mengambil keputusan otomatis terkait kecepatan conveyor West Block (WB) dan East Block (EB). Pendekatan baru tersebut menghilangkan delay analisis yang sebelumnya berkisar 30–150 menit menjadi 0 menit, sekaligus menghapus pekerjaan repetitif yang berpotensi menimbulkan kelelahan operator.
“Pencapaian ini menunjukkan kematangan budaya perbaikan berkelanjutan di Vale,” kata Zainuddin, Head of Operational Excellence PT Vale. “Inovasi ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tetapi tentang menciptakan proses yang lebih aman, efisien, dan berwawasan masa depan," tambahnya.
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Cetak Laba USD52,44 Juta, Produksi Nikel Tumbuh 4%
Dampak proyek ini tidak hanya dirasakan pada sisi produksi, tetapi juga pada keberlanjutan. Stabilitas furnace yang meningkat berpotensi menurunkan emisi hingga 6.000 ton CO₂eq per tahun, setara penyerapan lebih dari 250.000 pohon. Inovasi otomasi ini kini mulai diperluas ke area operasional lainnya, termasuk pengaturan sulfur dan batubara.
Sebagai bagian dari MIND ID, capaian Gold Achievement tersebut dinilai memperkuat peran perusahaan tambang nasional dalam mendorong transformasi industri nikel berbasis teknologi, efisiensi, dan keselamatan. Inisiatif PT Vale juga dinilai strategis bagi posisi Indonesia sebagai pemasok nikel global di tengah meningkatnya permintaan untuk baterai kendaraan listrik dan infrastruktur energi bersih.
“Gold Achievement ini bukan akhir, tetapi fondasi untuk tahap transformasi berikutnya,” tutup Zainuddin. “Kami akan terus memperkuat disiplin operasional, memanfaatkan teknologi, dan memastikan setiap peningkatan memberikan manfaat bagi negara, masyarakat, dan generasi yang akan datang," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement