Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkendala Regulasi Pemerintah dan Peremajaan Sawit, Apkasindo Suarakan Aspirasi Petani Sawit

Terkendala Regulasi Pemerintah dan Peremajaan Sawit, Apkasindo Suarakan Aspirasi Petani Sawit Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Rerata harga dibeli PKS dihimpun dari 22 Mei sampai 27 Mei yang dikelompokkan atas dua harga, yakni harga petani swadaya dan harga petani bermitra, dengan rerata potongan timbangan di PKS di swadaya sebesar 7-12% dan bermitra sebesar 2-5% untuk Provinsi Kalimantan Barat.

Dari segi biaya produksi, terdapat kenaikan sebesar 9,2% per tahun terakhir 14 tahun, sementara harga CPO naik 6,7% per tahun. “Biaya produksi naik terus, sementara harga [rata-rata] tidak pernah stabil,” ujar Gulat.

Dari segi penghasilan, Gulat mengambil kasus di Provinsi Riau tahun 2022. Pendapatan per tahun hanya Rp6 juta dengan pendapatan per bulan sebesar Rp506 ribu, dan penjualan TBS adalah Rp36 juta dan total biaya HPP adalah Rp30 juta, menurut data dari pemaparan Gulat. 

Perlu diketahui, Pemerintah Indonesia memiliki program PSR hingga tahun 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil kebun petani kecil yang dapat meningkatkan taraf hidup petani.

“Kita masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan implementasi dan capaian PSR saat ini,” ujar Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional sekaligus Sekretaris Jenderal CPOPC, Rizal Affandi Lukman.

Dari sekitar 6,9 juta hektare kebun sawit rakyat, setidaknya terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berpotensi diremajakan. Program ini memberi pembiayaan sebesar Rp30 juta per hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare per pekebun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: