Jokowi Mohon Buka Kuping Lebar-lebar! Demokrat: Daripada Sibuk Cawe-cawe, Lebih Baik Fokus Turunkan Angka Kemiskinan yang Masih Tinggi!
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus menyelesaikan masalah yang masih banyak menjelang habisnya masa jabatan sebagai presiden.
Hal ini Herzaky ungkapkan untuk merespons terbukanya Jokowi yang menyebut bakal sibuk cawe-cawe di Pilpres 2024.
“Memang rakyat menginginkan beliau fokus pada apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Masih banyak pekerjaan rumah yang menanti beliau,” ujar Herzaky dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Selasa (30/5/23).
“Angka kemiskinan masih tinggi, pengangguran juga tinggi, pendapatan per kapita juga tak banyak peningkatan dibandingkan era SBY, sudah begitu biaya hidup tinggi dan harga-harga bahan pokok terus melonjak,” tambahnya.
Herzaky juga tegas meminta Jokowi jangan “ngeles” dengan beralasan demi kepentingan bangsa dan negara untuk melakukan cawe-cawe.
Menurut anak buah Agus Harimurti Yudhoyono itu, tugas seorang presiden memang untuk memastikan pemilu berjalan dengan demokratis, jujur, dan adil, tak perlu pakai embel-embel cawe-cawe.
“Jangan ngeleslah kalau cawe-cawe itu memastikan pemilu serentak 2024 berlangsung dengan demokratis, jujur, dan adil. Itu bukan cawe-cawe. Itu memang tugas utama beliau,” jelasnya.
“Seharusnya beliau menyampaikan, saya akan fokus dengan tugas dan tanggung jawab utama saya. Bukan malah menyampaikan saya akan cawe-cawe demi kepentingan negara,” tambahnya.
Herzaky menuturkan jika Jokowi tetap pegang teguh omongannya mengenai kewajaran melakukan cawe-cawe, maka menurut Herzaky masyarakat tak bisa disalahkan apabila menganggap Jokowi ingin menjegal Anies Baswedan.
“Kalau beliau menyampaikan patut cawe-cawe, jangan salahkan jika publik menilai tak heran beliau membiarkan Moeldoko tetap jadi KSP padahal berupaya begal Demokrat demi Anies gagal berlayar ke Pilpres 2024,” ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor atau tak melanggar aturan.
Jokowi menegaskan dirinya tidak akan melanggar Undang-undang ataupun mengotori demokrasi. Alasannya cawe-cawe terkai pencalonan presiden karena kepentingan penentuan Indonesia menjadi negara maju hanya tersisa waktu 13 tahun ke depan.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement