Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Miris Jokowi Cabut Larangan Ekspor Pasir: Kenapa Jualan Pasir? Karena Ibu Kota Enggak Beres-Beres

Rocky Gerung Miris Jokowi Cabut Larangan Ekspor Pasir: Kenapa Jualan Pasir? Karena Ibu Kota Enggak Beres-Beres Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah sebelumnya melarang ekspor pasir laut dengan tujuan hilirisasi dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini justru melakukan hal sebaliknya. Jokowi terbaru bakal membuka kembali ekspor pasir laut setelah dilarang selama 20 tahun lamanya. Pastinya hal ini menuai pro dan kontra, termasuk komentar dari pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung.

"Dulu ada film judulnya 'Pasir Berbisik', itu dapat Piala Citra dapat pujian karena pemainnya bagus Dian Sastro," ujar Rocky dalam kanal YouTube-nya. "Nah sekarang judulnya Pasir Berbisnis, aktornya adalah Jokowi, pasti akan nggak akan dapat piala apa-apa karena ini menjual Tanah Air, membatalkan perjanjian Indonesia untuk peduli pada lingkungan."

Rocky juga mengingatkan bahwa Indonesia telah berjanji untuk mematuhi peraturan internasional tentang keamanan lingkungan. 

Baca Juga: Jokowi Cawe-Cawe soal Capres, Prabowo dan Ganjar untuk Kepentingan Bangsa, Lalu Anggap Anies Musuh Negara?

"Dan sekarang Jokowi mengambil alih isu itu justru untuk jualan Tanah Air," pungkasnya lagi. "Kenapa Jokowi jualan pasir? Karena ibu kota enggak beres-beres sudah minta investor segala macam, akhirnya dijual jugalah pasir itu."

Akademisi dari Universitas Indonesia ini juga menyatakan skenario terburuk yang mungkin akan dihadapi Indonesia.

"Akhirnya Jokowi menjual pasir, artinya menjual kedaulatan karena tadi soal strategi militer, konflik hukum internasional, dan lama-lama wilayah Singapura makin lama makin mendekat ke Batam lalu lama-lama Batam ya udah dijual," tandasnya.

Rocky juga menyayangkan status Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang pernah mendapat penghargaan pro lingkungan tetapi malah menyetujui ekspor pasir.

"Nah sekarang siapa yang bertanggungjawab? Ada masyarakat sipil dan wali yang akan berbicara. Tetapi intinya adalah kepanikan Jokowi karena tidak punya uang. Dan hal itu dimanfaatkan oleh broker-broker."

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: