Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Negara Meningkat, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Utang Negara Meningkat, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada bulan Maret 2023, capaian nominal utang publik Indonesia mencapai Rp 7.879 triliun. Jumlah ini melonjak sebesar 3,2 kali lipat dari awal masa kepemimpinan pada tahun 2014. 

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menegaskan bahwa pemerintah tidak ugal-ugalan dalam utang dan selalu punya ukuran tersendiri. Menurutnya, rasio utang Indonesia saat ini masih di batas yang wajar.

“Dalam fiskal rules, rasio utang pada PDB itu 60%, kita sekarang di 39,17% dan sudah turun dari 40,7% waktu Covid. Mestinya kita ada di batas wajar,” ujarnya dalam acara Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Rabu (31/05) lalu.

Baca Juga: Korupsi Merajalela hingga Utang Kian Tinggi, Rezim Jokowi Hujan Kritik Lagi

Yustinus juga menggaris bawahi defisit yang berhasil mencapai angka di bawah 3 persen terpenuhi lebih cepat dari target. Di tahun 222, angka defisit dianggap sudah disiplin ketika mencapai 2,84 persen. Dia juga mengatakan bahwa aset pemerintah naik dua kali lipat sejak 2015. 

“Untuk surat utang, selalu offer subscribe ketika melakukan lelang, capital inflow juga meningkat. Komposisi utang cukup kredibel, 73% dalam rupiah, selebihnya asing,” kata dia.

Dalam acara yang sama, Head of CNBC Indonesia Research, Muhammad Ma’ruf, mengatakan bahwa dengan jumlah utang saat ini, artinya setiap masyarakat menanggung Rp28 juta utang. Menanggapi hal ini, Yustinus mengatakan bahwa cara memandang utang seperti itu “tidak fair”. 

Baca Juga: Utang Negara Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Susun Roadmap Kurangi Utang

“Faktanya, utang dibayar dari pendapatan negara yang dibayar oleh wajib pajak yang punya pendapatan. Dan kita gunakan untuk kebaikan,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: