Sebentar Lagi 'Lengser', Amien Rais Minta Jokowi Pegang Teguh Pancasila dan UUD: Tolonglah...
Amien Rais kembali memberikan sorotan tajam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Amien blak-blakan meminta Jokowi untuk memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.
“Jadi Pak Jokowi (Jabatan) tinggal belasan bulan lagi Anda Jadi Presiden, tolonglah pegang teguh Pancasila dan UUD 1945,” ujar Amien di kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (4/6/23).
Hal ini Amien sampaikan untuk mengkritisi Jokowi yang menurutnya kembali mengeluarkan kebijakan yang merugikan, salah satunya soal ekspor pasir laut.
Tak berhenti sampai di situ, Amien juga menyoroti Jokowi soal kelakuan anak buahnya yakni KSP Moeldoko yang terus berupaya mengambil alih Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mana notabene saat ini berada di barisan oposisi.
Menurut Amien, jabatan Moeldoko yang merupakan posisi penting di kebinet sangat tidak mungkin apabila Jokowi tidak mengetahui dan tidak memberi izin untuk melakukan perbuatan yang tergolong nekat tersebut.
Baca Juga: Geger! Omongan Amien Rais Sungguh Mengejutkan: Masa Depan Presiden Jokowi Sungguh Suram!
“Pasti semua itu sepengetahuan dan seizin Jokowi,” jelasnya.
“Apalagi Moeldoko adalah KSP, tentu dan pasti semuanya itu atas perintah dan arahan Jokowi,” tambahnya.
Lanjut Amien, perkara Cawe-cawe Jokowi yang diungkapkan sendiri menunjukkan bahwa Jokowi tak memandang serius soal etika berdemokrasi.
“Ini sebuah logika tanpa etika,” ujar Amien di kanal Youtubenya, dikutip Jumat (2/6/23).
Menurut Amien, istilah cawe-cawe bisa diartikan mencampuri sebuah urusan yang bukan jadi ranah dan haknya.
Masalahnya, lanjut Amien Rais, istilah cawe-cawe sendiri hanyalah soal urusan ringan saja, sedangkan apa yang Jokowi lakukan bukanlah hal ringan.
“Dalam bahasa Jawa, cawe-cawe bisa diartikan mencampuri urusan orang lain yang bukan haknya, dan campur tangan dalam istilah cawe-cawe itu ringan saja,” jelasnya.
“Saya lihat Jokowi bukan lagi sekadar cawe-cawe tapi intervensi langsung,” tambahnya.
Bukannya tanpa alasan, menurut tokoh reformasi tersebut, Jokowi telah memanfaatkan kekuasaannya lewat aparat-aparat bawahannya agar ambisi dan kepentingan pribadinya bisa tercapai setelah 2024.
“Dengan semua sumber daya yang ia miliki secara ugal-ugalan, seluruh aparat di bawah kendalinya dikerahkan untuk mencapai target politiknya,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement