Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ATM Bitcoin secara Bersih Catat Peningkatan setelah Empat Bulan Tren Penurunan Global

ATM Bitcoin secara Bersih Catat Peningkatan setelah Empat Bulan Tren Penurunan Global Kredit Foto: Unsplash/Jonathan Borba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mematahkan tren penurunan Bitcoin dan ATM kripto selama setahun di seluruh dunia, pada Mei lalu, terdapat catatan bahwa terjadi peningkatan tajam, dengan hampir 1.400 instalasi secara bersih.

Dilansir laman Cointelegraph pada Senin (5/6/2023), jumlah total ATM kripto secara konsisten menurun dalam empat bulan pertama di tahun 2023. Selama jangka waktu tersebut, ekonomi utama seperti Amerika Serikat berkontribusi pada penurunan jumlah tersebut, tetapi Australia, Polandia, dan Spanyol meningkatkan pemasangan ATM kripto.

Berdasarkan bagan yang bersumber dari Coin ATM Radar, dalam empat bulan pertama tahun 2023, ATM kripto bersih di seluruh dunia menurun sebesar 5.850. Namun, pada bulan Mei, 1.397 mesin ditambahkan kembali ke jaringan ATM kripto global. 

Baca Juga: Bitcoin Dijual Rp75 Juta Lebih Murah di Binance Australia saat Fiat Ramp Ditutup

Meskipun ATM Bitcoin tidak berkontribusi pada pertumbuhan jaringan Bitcoin, ATM tersebut berfungsi sebagai gerbang fisik bagi pengguna untuk menukar mata uang fiat mereka dengan kripto. Pada tahun 2023 saja, Australia memasang total 233 ATM, naik peringkatnya menjadi pusat ATM kripto terbesar ketiga di dunia.

Meskipun terjadi pengurangan selama setahun yang buruk, Amerika Serikat mempertahankan posisi terdepan yang mewakili 84,7% ATM kripto di seluruh dunia, yang diikuti oleh Kanada sebesar 7,6%.

Pada saat penulisan artikel ini, terdapat 35.069 ATM masih beroperasi di seluruh dunia. Baru-baru ini, seorang peretas berhasil mengakses informasi sensitif dari pembuat ATM Bitcoin, General Bytes, termasuk kata sandi, kunci pribadi, dan dana.

"Kami telah mengambil langkah segera untuk mencegah akses tidak sah lebih lanjut ke sistem kami dan bekerja tanpa lelah untuk melindungi pelanggan kami," kata General Bytes dalam pernyataannya.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Cointelegraph, peretas tersebut berhasil menguras uang setidaknya 56 BTC dan 21,82 Ether. Demi menghindari situasi serupa di kemudian hari, General Bytes menyarankan operator dan pelanggannya untuk bermigrasi ke instalasi server yang di-hosting sendiri, yang dapat diamankan oleh jaringan pribadi virtual.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: