Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mata-Mata Elite Soviet Ternyata Cuma Dongeng, Laporan Ini Kuak Siapa Sebenarnya Vladimir Putin

Mata-Mata Elite Soviet Ternyata Cuma Dongeng, Laporan Ini Kuak Siapa Sebenarnya Vladimir Putin Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
Warta Ekonomi, Berlin -

Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan besar bukanlah mata-mata elite Soviet seperti yang selama ini dipercayai dunia, demikian hasil investigasi yang dilakukan oleh media Jerman Der Spiegel.

Kisah-kisah tentang eksploitasi Putin sebagai perwira intelijen selama tahun 1980-an sangat beragam. Era itu masih diselimuti oleh misteri karena sang presiden sendiri tidak pernah berkomentar tentang periode tersebut.

Baca Juga: Bocoran Komunitas Intelijen Soal Senjata Nuklir Rusia: Putin Tidak Akan Melakukannya

Namun, banyak cerita yang menggambarkannya sebagai sosok heroik, antara lain, seorang diri mempertahankan kantor-kantor KGB dari para penjarah dan menjalankan misi rahasia seperti bertemu dengan anggota Fraksi Tentara Merah, kelompok teroris yang membuat kekacauan di Jerman Barat dan melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan.

Namun, menurut laporan Der Spiegel, sebagian besar pekerjaan Putin sebenarnya terbatas pada tugas-tugas administratif yang "biasa".

"Pekerjaannya terutama terdiri dari meninjau permohonan kunjungan kerabat Jerman Barat tanpa henti atau mencari informan potensial di antara mahasiswa asing di Universitas Dresden," kata salah satu mantan kolega Putin di kantor KGB di Dresden, dikutip Business Insider.

Laporan itu mengatakan bahwa Putin jarang disebut dalam catatan Stasi, yakni nama polisi rahasia Jerman Timur. Jika pun ada yang menyebutnya, itu hanya terkait dengan hal-hal seperti hari ulang tahunnya atau tugas-tugas administratif, tidak ada yang memberikan bukti untuk mendukung cerita yang disebutkan sebelumnya. 

Horst Jehmlich, seorang mantan perwira Stasi yang juga bekerja di Dresden, mengatakan kepada Der Spiegel bahwa Putin tak lebih dari sekadar "pesuruh."

Putin bekerja untuk KGB, badan intelijen Uni Soviet, selama hampir dua dekade. Ia pindah ke Dresden, di Jerman Timur, pada 1985 --saat negara itu berada di ujung tanduk.

Empat tahun kemudian, Tembok Berlin runtuh, menandai awal berakhirnya Perang Dingin dan mengambil langkah besar menuju penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990.

Secara resmi, ia pensiun dari dinas aktif KGB dengan pangkat letnan kolonel.

Namun, Oleg Kalugin, mantan perwira tinggi KGB dan pengkritik keras Putin, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RFE/RL pada 2015 bahwa calon pemimpin Rusia itu telah berbohong dan "hanya seorang mayor."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: