Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Kementerian ESDM hingga Mei 2023 berhasil menyerap anggaran yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1,39 triliun.
Serapan anggaran tersebut merupakan 21,15 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sepanjang tahun anggaran 2023 sebesar Rp6,55 triliun.
Arifin menyebut bahwa Kementerian ESDM berhasil menyerap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp32,9 triliun dari target Rp219,58 triliun atau sekitar 14,98 persen, sedangkan dari sisi investasi, sepanjang triwulan I 2023 berhasil terserap US$5,67 miliar.
Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakati Target Lifting Minyak dalam RAPBN 2024
"Investasi berhasil terealisasi 16,89% dari target 33,58 miliar dolar AS," ujar Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/6/2023).
Sementara untuk subsektor migas, lifting minyak bumi berhasil mencapai 92 persen dari target 660 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD), yaitu sebesar 605 MBOPD.
Adapun untuk lifting gas bumi, tercatat hingga Mei 2023 sebesar 946 MBOEPD atau memenuhi 86% target 1.100 MBOEPD.
Kemudian untuk jaringan gas, Arifin menerangkan telah tersambung kepada 79 ribu Sambungan Rumah (SR) dan ditargetkan hingga akhir tahun mencapai 871 ribu SR.
Selanjutnya pada program BBM Satu Harga, Kementerian ESDM menargetkan hingga akhir 2023 dilaksanakan pada 433 titik dan per Mei 2023 sudah terealisasi pada 20 lokasi.
"Lalu pipa Cirebon-Semarang, kita sudah bangun 59.178,88 meter dari target yang ditetapkan tahun ini, 60.250 meter," ujarnya.
Lanjutnya, untuk subsektor listrik dan energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE), kinerja Kementerian ESDM terdiri dari rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 99,67 persen per Mei 2023 dari target 100 persen, serta pembangkit EBT yang beroperasi mencapai 12.610 MW dari target 368,5 MW.
"Ada penambahan (EBT) 53,58 MW sehingga realisasi pembangkit EBT per Mei 2023 mencapai 12.610,58 MW," ucapnya.
Soal kendaraan listrik, Kementerian ESDM mencatat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan private charging EV yang beroperasi hingga Mei 2023 sebanyak 842 unit, lalu untuk Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) 1.331 unit.
Lebih lanjut, subsektor mineral dan batu bara juga mencatatkan kinerja antara lain produksi batu bara sebanyak 293,5 juta ton dari target 695 juta ton.
Sedangkan Domestik Market Obligation (DMO) batu bara per Mei 2023 berhasil mencapai 71,5 juta ton dari target 177 juta ton.
"Untuk smelter, kami mencatat ada penambahan lima smelter dari target yang sudah ditetapkan, yakni 16 smelter terintegrasi," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement