Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemenang Astranauts 2023, Fazpass Kembangkan Sistem Keamanan Tanpa Password

Pemenang Astranauts 2023, Fazpass Kembangkan Sistem Keamanan Tanpa Password Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan (startup) penyedia layanan solusi otentifikasi multi-faktor berbasis bisnis ke bisnis (B2B), Fazpass berhasil memenangkan kompetisi inovasi digital dan teknologi Astranauts 2023 pada Rabu (7/6/2023).

Fazpass telah berhasil melewati tahap kurasi dari 23 finalis yang terdiri dari 12 startup dan 11 mahasiswa, dan telah mendapatkan sesi mentorship dengan berbagai pakar industri selama dua pekan, serta telah mempresentasikan konsep bisnis dan ide inovasinya di hadapan Direksi Astra dalam rangkaian acara Demo Day Astranauts 2023.

Founder Fazpass, Joel Hartanto Kereh menyatakan melalui Fazpass, ia dan timnya ingin menciptakan dunia tanpa password karena kebanyakan orang lupa password

Baca Juga: Finalis Berkualitas Tinggi, Astra Apresiasi Pemenang Kompetisi Digital Astranauts 2023

“Dulu awalnya kami membuat ini karena [sebelumnya] aku lupa password. Terus [ketika] klik forget password, dapat SMS OTP (One-time password). Oh ini kok lebih enak ya pakai SMS OTP enggak perlu hafalin password,” ujar Joel pada wartawan di Menara Astra, Jakarta pada Rabu (7/6/2023). 

Menurut Joel, ke depannya Fazpass dapat menginovasikan tanpa password pada pengguna. “Banyak banget orang yang lupa password, […] yang dicuri password-nya,” tambah Joel.

Joel menambahkan setelah menang di Astranauts 2023, tim Fazpass akan terus berinovasi dan terus memperkenalkan teknologi SMS OTP tersebut ke masyarakat.

Soal keamanan data, Joel menjelaskan bahwa password bukan di-storage atau disimpan, melainkan memaksimalkan kode OTP di perangkat yang dipercaya (trusted device). 

“Orang enggak perlu hafalin password, tapi selama device-nya itu masih aman, bisa dipercaya dan enggak perlu pakai OTP atau password lagi,” ujar Joel.

Joel mengibaratkan, perangkat yang dipercaya adalah salah satu otentifikasi multi-faktor yang sulit ditembus keamanannya, layaknya kartu ATM yang memiliki enam angka pin dan kartu itu sendiri. Jika pin lupa namun kartu masih ada, maka masih tetap aman, kecuali kartu tersebut hilang atau dicuri. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: