Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Siapkan Berbagai Strategi untuk Percepat Program Konversi Motor Listrik

Kementerian ESDM Siapkan Berbagai Strategi untuk Percepat Program Konversi Motor Listrik Kredit Foto: Antara/Henry Purba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanan mengatakan, ada beberapa strategi untuk dapat mengejar target konversi kendaraan berbasis BBM ke listrik.

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) memiliki target melakukan konversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu motor di tahun 2023 dan pada tahun 2024 sebanyak 150 ribu unit motor.

Senda menyebut bahwa strategi jangka panjang agar masyarakat tertarik untuk melakukan konversi motor listrik adalah dengan mencari investor yang akan menyediakan swap baterai motor listrik.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Kurangi Emisi Batu Bara Jadi Kunci Capai Target NZE

Swap atau menukar baterai di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) menjadi salah satu terobosan yang sedang disiapkan pemerintah untuk menyiapkan infrastruktur percepatan konversi motor listrik.

"Target strategi jangka panjangnya supaya masyarakat tertarik untuk melakukan konversi adalah kan baterai mahal, kalau di kendaraan listrik sampai 40-50 persen dari biaya kendaraan. Kami sedang mencari investor yang berkenan menjadi operator dan investor swap baterai. Dengan adanya investor swap baterai ini, motor listrik tidak perlu membeli baterai, cukup hanya tukar saja," ujar Senda dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (9/6/2023).

Senda mengatakan, inovasi ini telah dilakukan PLN untuk kendaraan motor listrik yang selama ini sudah dikembangkannya dan akan menjadi langkah pemerintah untuk percepatan kebijakan ini.

"Jadi, kalau baterainya habis, datang saja ke pom bensin untuk tukar baterai. Target ke depannya biaya konversi yang dilakukan masyarakat jadi lebih murah. Seperti yang dilakukan PLN, masyarakat datang dengan subsidi dari pemerintah, dan ada investor swap baterai sehingga masyarakat tertarik untuk konversi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: