- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kementerian ESDM Pastikan Lokasi Proyek Pipa Gas Cisem I Tak Berada di Sesar Gringsing
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pembangunan proyek pipanisasi Cisem tahap I, ruas Batang-Semarang, tidak berada di patahan atau sesar Gringsing.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto mengatakan, berdasarkan hasil kajian Badan Geologi ini merupakan tindak lanjut dari adanya temuan Sesar Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa pada awal Maret lalu dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Daerah diduga zona sesar tersebut tergolong tanah keras atau batuan lunak (kelas C). Berdasarkan peta geologi lembar Jawa bagian tengah (Amin dkk., 1999) dan peta geologi lembar Banjarnegara dan Pekalongan (Condon dkk., 1996) tidak ada struktur geologi berupa sesar di daerah tersebut. Berdasarkan peta geologi tersebut, infrastruktur jalur pipa gas yang melewati wilayah Kabupaten Batang tidak berada pada Sesar Weleri atau Sesar Gringsing," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/6/2023).
Baca Juga: Akselerasi Target NZE 2060, Kementerian ESDM Gencarkan Program Konversi Motor Listrik
Sugeng mengatakan, kondisi geologi daerah Sesar Gringsing terlihat relief sedang dan bukan merupakan pantai landai berdasarkan data Denmas. Pada bagian timur terlihat adanya gawir (scarp) berarah barat laut-tenggara. Berdasarkan data gaya berat, tidak terlihat adanya kelurusan anomali Bouger pada daerah yang diduga zona sesar Gringsing, dan berdasarkan data Demnas tidak terlihat kelurusan.
Kelurusan data Demnas terlihat di selatan zona Sesar Weleri atau Gringsing yang berarah NWW-SEE. Batuan daerah tersebut adalah endapan Kuarter berumur Pleistosen yang merupakan Formasi Damar (QTd), terdiri-dari batulempung tufan, breksi gunungapi, batupasir, tuf dan konglomerat, serta diperkirakan diendapkan pada lingkungan non-marine.
Ia menambahkan, berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) yang diterbitkan oleh Badan Geologi (BG), zona Sesar Weleri terletak pada KRBG rendah, artinya kawasan yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi pada skala V MMI (Modified Mercally Intensity).
"Sebaran kegempaan daerah tersebut tergolong rendah. Berdasarkan data katalog gempa bumi merusak dari Badan Geologi tidak tercatat adanya kejadian gempa bumi merusak pada zona Sesar Weleri," ujarnya.
Lanjutnya, kejadian gempa bumi merusak pernah terjadi pada 21 Agustus 2008 di Laut Jawa yang berjarak sekitar 5,85 km utara zona Sesar Weleri dengan magnitudo (M 4,4), kedalaman 30 km, dan mengakibatkan kerusakan ringan pada bangunan di Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement